Buku Pemikiran Denny JA soal Spiritualitas Masuk Kampus

Oleh: Tim Redaksi
Senin, 14 April 2025 | 14:24 WIB
Buku Pemikiran Denny JA soal Spiritualitas Masuk Kampus. (Foto/istimewa).
Buku Pemikiran Denny JA soal Spiritualitas Masuk Kampus. (Foto/istimewa).

BeritaNasional.com - Upaya menjembatani perbedaan agama dan menghadirkan makna dalam kehidupan akademik kini mendapat nafas baru. 

Melalui tiga buku bertema spiritualitas, pemikir dan penulis Denny JA memperkenalkan pendekatan segar yang kini resmi diadopsi sebagai materi ajar di enam perguruan tinggi lintas iman di Indonesia.

Keenam perguruan tinggi tersebut mewakili berbagai tradisi agama Islam, Buddha, Kristen, Katolik, dan Hindu dengan melibatkan 25 dosen bergelar doktor dan profesor dalam workshop intensif yang digelar April 2025.

Tiga buku yang dijadikan bahan ajar adalah “10 Prinsip Spiritual yang Universal: Dari Agama Sebagai Warisan Kultural Milik Kita Bersama”, kemudian “Sosiologi Agama di Era Artificial Intelligence: 7 Prinsip” juga oleh Denny JA, dan “Agama Sebagai Warisan Kultural Milik Bersama” karya Ahmad Gaus AF dan Budhy Munawar-Rachman.

Denny JA menyebutkan bahwa tujuan utama dari inisiatif ini adalah menghidupkan kampus sebagai ruang intelektual yang juga menjadi ruang batin yang menyejukkan. 

Menurutnya, spiritualitas universal memiliki peran penting dalam membentuk manusia modern yang lebih bijaksana di tengah kompleksitas dunia digital dan keberagaman tafsir agama.

“Ada tiga alasan utama mengapa pesan-pesan spiritual ini penting masuk kampus,” ujar Denny JA, Senin (14/4/2025).

“Pertama, untuk memberi arah di tengah limpahan informasi tanpa makna. Kedua, untuk membangun kompas batin bagi manusia modern. Ketiga, untuk menyatukan dunia yang retak oleh perbedaan identitas,” imbuhnya.

Buku “10 Prinsip Spiritual yang Universal” membahas pesan-pesan spiritual yang melampaui dogma agama, dan memandang spiritualitas sebagai kebutuhan biologis, mental, dan sosial. 

Sementara “Sosiologi Agama di Era AI” menawarkan kajian tentang dampak teknologi terhadap kehidupan beragama dan memberikan perspektif humanistik dalam era digital.

Buku ketiga, karya Ahmad Gaus dan Budhy Munawar-Rachman, merangkum pandangan Denny JA tentang pentingnya memaknai agama sebagai warisan budaya bersama, yang harus dihormati tanpa fanatisme.

“Kami percaya bahwa dengan memperkenalkan spiritualitas universal ke dalam kurikulum kampus, kita dapat menumbuhkan generasi yang bukan hanya pintar secara akademik, tetapi juga bijaksana secara emosional dan spiritual,” tutup Denny JA.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: