Perbandingan Skuad Liverpool di Bawah Klopp dan Slot: Kunci Keberhasilan Juara Premier League

Oleh: Tim Redaksi
Senin, 28 April 2025 | 10:00 WIB
Pelatih Liverpool, Arne Slot. (Foto/doc. LFC)
Pelatih Liverpool, Arne Slot. (Foto/doc. LFC)

BeritaNasional.com -  Ketika Arne Slot menggantikan Jurgen Klopp sebagai manajer Liverpool, banyak yang meragukan apakah pelatih yang relatif baru di Premier League ini bisa mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh sosok legendaris Klopp.

Klopp telah membawa Liverpool meraih berbagai trofi besar, termasuk gelar Premier League yang sangat dinanti-nantikan. Namun, keraguan tersebut segera terhapus setelah Slot berhasil membawa Liverpool meraih gelar Premier League di musim debutnya, bergabung dengan kelompok pelatih asing langka yang sukses meraih gelar di musim pertama mereka.

Namun, kesuksesan Slot tak lepas dari dasar yang telah dibangun oleh Klopp. Sebagai satu-satunya pelatih Liverpool yang juga meraih gelar Premier League, Klopp telah menciptakan tim dengan kualitas luar biasa yang mampu mengubah para penggemar skeptis menjadi pendukung setia.

Membandingkan kedua pelatih ini memang tidaklah mudah, namun kita akan mencoba untuk melihat perbedaan antara keduanya dalam meraih kesuksesan Premier League.

Kedalaman Skuad: Landasan Kemenangan

Untuk memenangkan Premier League, dibutuhkan skuad yang penuh dengan talenta, dan baik tim Liverpool di era Klopp maupun Slot memiliki pemain-pemain bintang.

Meskipun ada perubahan, banyak pemain yang tetap bertahan dari tim juara 2019/20 hingga sekarang. Delapan pemain, termasuk Mohamed Salah dan sebagian besar unit bertahan, masih menjadi bagian inti dari skuad saat ini.

Beberapa perubahan yang signifikan terjadi di lini depan. Roberto Firmino dan Sadio Mane yang menjadi kunci kesuksesan Liverpool pada gelar pertama mereka kini digantikan oleh pemain baru seperti Diogo Jota, Luis Diaz, dan Darwin Nunez.

Meskipun Liverpool kini memiliki variasi dan kedalaman yang lebih besar di lini serang, mereka belum mencapai dominasi ofensif yang sama seperti era trio Firmino-Mane-Salah.

Di lini tengah, tim Liverpool saat ini lebih teknikal. Pemain-pemain seperti Alexis Mac Allister, Ryan Gravenberch, dan Dominik Szoboszlai memberikan kreativitas dan kualitas bola yang lebih tinggi, menggantikan peran Jordan Henderson dan James Milner yang lebih mengutamakan kerja keras dan ketahanan.

Di sektor pertahanan, hanya ada sedikit perubahan dengan Ibrahima Konate menggantikan Joel Matip, sementara Alisson masih menjadi penjaga gawang andalan. Walaupun pemain bertahan di musim 2019/20 tampil lebih impresif secara individu, pertahanan tim saat ini tetap solid dan efektif.

Gaya Bermain: Perubahan Pendekatan

Liverpool dikenal dengan gaya bermain intensitas tinggi di bawah Klopp. Tim asuhan Jerman ini menerapkan pressing agresif yang membuat lawan kesulitan.

Mereka memaksa kesalahan dari para pemain belakang dan gelandang lawan, serta memiliki pertahanan yang solid untuk menahan serangan balik lawan. Gaya bermain ini membawa kesuksesan besar, dengan kerja keras dan kualitas yang tak terbendung sepanjang musim.

Namun, di bawah Arne Slot, Liverpool mengadopsi pendekatan yang lebih terkontrol. Terinspirasi oleh Pep Guardiola, Slot mengutamakan penguasaan bola dan organisasi permainan. Liverpool tetap bekerja keras baik dengan maupun tanpa bola, tetapi kontrol permainan kini menjadi fokus utama.

Meskipun mereka tidak lagi menghujani lawan dengan intensitas seperti di era Klopp, Liverpool tetap mampu mendominasi dengan cara yang lebih terstruktur dan sabar.

Pemain Kunci: Pilar yang Terus Membantu Liverpool

Beberapa pemain yang menjadi andalan Liverpool pada musim 2019/20 tetap tampil sebagai pembeda hingga musim ini. Alisson tetap menjadi penjaga gawang yang sangat penting, sementara Virgil van Dijk terus menjadi pilar pertahanan yang tak tergantikan. Trent Alexander-Arnold juga terus menyumbang assist dan kontribusi ofensif yang sangat berharga.

Namun, tak dapat dipungkiri bahwa Mohamed Salah adalah pemain yang paling berperan penting dalam kesuksesan Liverpool di bawah Slot. Pemain asal Mesir ini telah menorehkan berbagai rekor dan menyumbang lebih banyak kontribusi gol dibandingkan saat meraih gelar pada 2019/20. Tanpa kejeniusan Salah, musim ini mungkin akan berjalan sangat berbeda.

Di sisi lain, meskipun Liverpool kini memiliki lebih banyak pilihan di lini depan seperti Jota, Nunez, dan Diaz, mereka tetap tidak bisa melupakan peran besar Firmino dan Mane yang menyumbang 42 kontribusi gol di musim 2019/20. Tentu saja, kontribusi mereka saat ini tersebar lebih merata di seluruh tim, tetapi Salah tetap menjadi figur sentral dalam pencapaian Liverpool.

Kekuatan Pesaing Gelar: Man City dan Arsenal

Manchester City telah mendominasi sepak bola Inggris sejak kedatangan Pep Guardiola, namun penurunan performa City dalam dua musim terakhir memberi peluang bagi Liverpool untuk meraih gelar lagi.

Pada musim 2019/20, Liverpool menyelesaikan musim dengan selisih 18 poin dari City, dengan Manchester United tertinggal 33 poin. Liverpool tampil sangat dominan, dengan hasil yang sangat meyakinkan.

Namun, di musim ini, Liverpool harus menghadapi tantangan yang lebih berat dari Arsenal, yang menjadi pesaing terdekat mereka dalam perburuan gelar. Meskipun Arsenal belum tampil maksimal, mereka tetap memberikan tekanan kepada Liverpool, yang harus tetap fokus untuk mengalahkan pesaing-pesaing mereka dan meraih trofi Premier League.

Perbandingan Kinerja: Dominasi yang Berbeda

Musim 2019/20 tetap menjadi salah satu musim terbaik dalam sejarah Premier League. Di bawah Klopp, Liverpool mengumpulkan 99 poin, hanya kalah tiga kali, dan menang 26 dari 27 pertandingan pertama mereka. Musim ini, meski Slot berhasil membawa Liverpool meraih gelar, mereka tidak se-dominan di musim 2019/20. Bahkan jika Liverpool memenangkan semua pertandingan sisa, mereka hanya bisa mengumpulkan 94 poin.

Namun, yang lebih penting adalah hasil akhir memenangkan gelar Premier League. Musim ini, Liverpool bisa merayakan keberhasilan mereka di hadapan para pendukung mereka di Anfield, yang tidak bisa dilakukan pada 2019/20 karena pandemi. Itu adalah pengalaman yang sangat berharga.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: