Riezky Aprilia Ungkap Momen Emosional Bersama Hasto saat Diminta Mundur

Oleh: Panji Septo R
Rabu, 07 Mei 2025 | 11:40 WIB
Riezky Aprilia saat memberikan kesaksian dalam sidang kasus suap proses PAW di Pengadilan Tipikor, Jakpus, dengan terdakwa Hasto. (BeritaNasional/Panji)
Riezky Aprilia saat memberikan kesaksian dalam sidang kasus suap proses PAW di Pengadilan Tipikor, Jakpus, dengan terdakwa Hasto. (BeritaNasional/Panji)

BeritaNasional.com - Eks anggota DPR RI Fraksi PDIP Riezky Aprilia membeberkan momen Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto memintanya mundur dari keterpilihannya sebagai legislator.

Hal itu diungkapkan Riezky dalam sidang kasus suap proses pergantian antarwaktu (PAW) di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat dengan terdakwa Hasto.

Mulanya, Riezky mengaku mempertanyakan soal pelantikannya sebagai anggota DPR RI 2019–2024. Kemudian, dia diminta mundur oleh Hasto.

"Saya diberi tahu bahwa saya akan diberikan undangan apabila saya bersedia mundur," ujar Riezky di PN Jakpus pada Rabu (7/5/2025).

Setelah itu, Riezky mengaku bertanya kepada Hasto apa alasan dirinya harus mundur lantaran ia merupakan kader dan bekerja untuk PDIP.

"Apa alasannya saya diminta mundur? Karena saya juga kader partai. Saya bekerja untuk partai ini juga," kata Riezky sambil menangis.

Ia mengaku pertemuannya dengan Hasto kala itu melelahkan sehingga terbawa emosi. Dia menilai Hasto saat itu juga lelah.

"Jujur, saya sudah sedikit emosi karena capek. Saya capek, saya terus-terusan diperlakukan seperti itu. Saya paham mungkin Pak Sekjen juga capek," katanya.

Kemudian, Riezky bercerita Hasto mengatakan perintah mundur itu datang dari partai. Namun, ia meminta hal itu disampaikan langsung ketua umum PDIP.

"Saya akan mundur apabila saya mendengar langsung dari Ibu Ketua Umum pada saat itu," ucapnya.

Saat keduanya emosi, Riezky mengaku dilerai anggota DPR RI Komarudin Watubun. Setelah perkelahian itu, Riezky mengaku meninggalkan ruangan dan pulang.

"Saya langsung meninggalkan ruangan. Setelah itu, saya langsung pulang," tandasnya.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: