Rusia Akan Tetap Patuhi Batasan Senjata Nuklir 1 Tahun Lagi, Putin Minta AS Ikuti

BeritaNasional.com - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin (22/9/2025) menyatakan Moskow akan tetap mematuhi batasan senjata nuklir dalam perjanjian New START selama satu tahun setelah pakta tersebut resmi berakhir pada Februari 2026. Putin menegaskan langkah itu diambil untuk mencegah provokasi perlombaan senjata strategis baru dan menjaga stabilitas global.
“Untuk menghindari provokasi perlombaan senjata strategis lebih lanjut dan memastikan tingkat prediktabilitas serta pengendalian yang dapat diterima, kami siap untuk tetap mematuhi batasan kuantitatif inti dari Perjanjian START Baru selama satu tahun setelah 5 Februari 2026,” ujar Putin dikutip dari NBC News, Selasa (23/9/2025).
New START, ditandatangani pada 2010 oleh Presiden AS Barack Obama dan Presiden Rusia Dmitry Medvedev, membatasi setiap negara memiliki maksimal 1.550 hulu ledak nuklir serta 700 rudal dan pesawat pengebom. Namun, inspeksi lapangan yang diatur dalam perjanjian tidak dilakukan sejak 2020.
Putin menekankan, komitmen Rusia hanya akan efektif jika Amerika Serikat juga mengikuti langkah serupa. “Kami yakin langkah ini hanya akan efektif jika Amerika Serikat bertindak dengan cara yang sama dan tidak mengambil langkah-langkah yang melemahkan keseimbangan potensi pencegahan,” katanya.
Presiden AS Donald Trump sebelumnya mengakui bahwa dirinya dan Putin telah membahas isu senjata nuklir dalam pertemuan puncak di Alaska bulan lalu. Trump menilai berakhirnya pembatasan nuklir akan menjadi “masalah besar bagi dunia.”
Meski demikian, Putin menginstruksikan badan-badan Rusia untuk terus memantau aktivitas Amerika, terutama terkait ekspansi sistem pertahanan rudal, termasuk kemungkinan penempatan pencegat di luar angkasa. Ia memperingatkan, jika Washington melanjutkan langkah destabilisasi, Moskow akan merespons dengan tegas.
Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan Rusia dengan Barat, termasuk insiden pesawat nirawak Rusia yang jatuh di wilayah Polandia dan tuduhan Estonia soal pelanggaran wilayah udara oleh jet tempur Rusia.
Dengan berakhirnya New START yang semakin dekat dan belum adanya dialog terkait perjanjian pengganti, para pendukung kontrol senjata global semakin khawatir akan masa depan stabilitas strategis dunia.
Sumber: NBC News
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
EKBIS | 23 jam yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu