Rayakan Waisak 2025, Umat Buddha Diharapkan Bergembira dan Refleksi Diri

Oleh: Ahda Bayhaqi
Minggu, 11 Mei 2025 | 12:50 WIB
Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) merayakan Hari Raya Waisak tahun 2025. (BeritaNasional/Ade Candra).
Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) merayakan Hari Raya Waisak tahun 2025. (BeritaNasional/Ade Candra).

BeritaNasional.com - Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) merayakan Hari Raya Waisak tahun 2025. Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi berharap, perayaan Hari Raya Waisak bisa berjalan dengan khidmat.

"Karena kami juga bagian dari Permabudhi, Persatuan Umat Buddha Indonesia. Jadi hari ini kami merayakan Waisak bertepatan dengan, kalau di Indonesia bertepatan dengan juga Hari Ibu Internasional, Hari Tzu Chi Sedunia dan Hari Waisak," ujarnya saat konferensi pers di Jakarta, Minggu (11/5/2025). 

"Semoga mudah-mudahan acara ini bisa berlangsung dengan khidmat, dan kami bisa melayani para sangha yang hadir dengan baik dan juga pengurus pusat Permabudhi," sambungnya.

Ketua Umum Permabudhi Philip Kuntjoro Widjaja mengatakan rangkaian hari suci Waisak berjalan sepanjang satu bulan. Tidak hanya diramaikan satu hari saja.

"Tahun ini dari 37 pengurus daerah Pramabudi di 37 provinsi se-Indonesia. Kita serentak mengadakan berbagai macam acara dan saya berusaha mengunjungi beberapa di antaranya," ujarnya.

Dirjen Bimas Buddha Kementerian Agama Supriyadi mengatakan, pemerintah memberikan dukungan kepada umat Buddha merayakan Hari Raya Waisak. Pemerintah mengajak umat Buddha untuk bersuka cita dalam menyambut Waisak.

"Kami dari pemerintah memberikan sebuah himbaun dengan tema Waisakasananda, di mana kami mengajak semua mak buddha untuk bergembira, bersuka cita, menyemarakan bulan Waisak ini," ujarnya.

"Kita berharap bahwa kita menyosok Waisak bukan hanya kita memperisapkan diri dalam rangka kita berpesta pora atau kita bersuka ria, tapi kita mengharapkan setiap umat Buddha selama satu bulan penuh itu mulai melakukan introduksi, refleksi, dan aktualisasi dari ajaran Buddha," sambungnya.sinpo

Editor: Harits Tryan
Komentar: