Trump Temui Pemimpin Sementara Suriah, Bahas Hubungan Bilateral

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Kamis, 15 Mei 2025 | 20:30 WIB
Presiden AS Donald Trump (Foto/X Donald J Trump)
Presiden AS Donald Trump (Foto/X Donald J Trump)

BeritaNasional.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melangsungkan pertemuan dengan pemimpin sementara Suriah Ahmed al-Sharaa di Riyadh, Arab Saudi, untuk membahas normalisasi hubungan bilateral.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan turut hadir bersama Trump, sementara Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi Mohammed bin Salman Al Saud secara daring dalam pertemuan tersebut, menurut laporan kantor berita pemerintah Turki Anadolu Agency.

Pertemuan Trump dengan Al-Sharaa tersebut, yang merupakan pertemuan pertama setelah puluhan tahun antara Presiden AS dan pemimpin Suriah, berlangsung di sela-sela konferensi tingkat tinggi (KTT) antara Trump dan para pemimpin negara-negara Teluk. 

Saat KTT itu, Trump menyatakan di dalam pidatonya bahwa normalisasi hubungan AS-Suriah dimulai dengan pertemuan antara dia dan Al-Sharaa.

Trump juga menyerukan kepada Suriah agar bergabung dengan Perjanjian Abraham (Abraham Accords), yang dimediasi oleh AS, untuk menormalkan hubungan dengan Israel. 

Seruan tersebut disampaikan oleh Trump meskipun militer Israel kerap kali melancarkan serangan udara dan operasi darat di Suriah sejak penggulingan mantan presiden Bashar al-Assad pada Desember 2024.

Trump mengumumkan dalam sebuah forum investasi yang digelar di Arab Saudi bahwa dia akan mencabut sanksi terhadap Suriah dalam sebuah perubahan kebijakan besar.

"Saya akan memerintahkan penghapusan sanksi terhadap Suriah untuk memberi mereka kesempatan meraih kejayaan," ujar Trump, sembari menyatakan bahwa AS telah mengambil langkah pertama untuk menormalkan hubungan dengan Damaskus.

Dalam KTT bersama para pemimpin negara-negara Teluk tersebut, Trump juga menyinggung perundingan tak langsung yang sedang dilakukan dengan Iran terkait program nuklir Teheran dan pencabutan sanksi Washington.

"Saya ingin membuat kesepakatan dengan Iran. Namun agar hal itu terealisasi, negara tersebut harus berhenti mensponsori teror, mengakhiri perang proksi penuh darahnya, serta mengakhiri upaya pengembangan senjata nuklir secara permanen dan terverifikasi," kata Trump.

Sumber: Antarasinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: