Setelah Duku, Salak Condet Bakal Diajukan untuk Indikasi Geografis

Oleh: Tim Redaksi
Selasa, 27 Mei 2025 | 01:00 WIB
Ilustrasi salak Condet. (Foto/Freepik)
Ilustrasi salak Condet. (Foto/Freepik)

BeritaNasional.com - Setelah berhasil mendapatkan Indikasi Geografis untuk duku Condet, kini giliran salak Condet yang akan diajukan untuk mendapatkan pengakuan serupa dari Kementerian Hukum (Kemenkum). 

Upaya ini bertujuan melestarikan buah endemik Jakarta yang kian langka sekaligus menjaga identitas budaya Betawi.

Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Timur Taufik Yulianto mengungkapkan bahwa tim dari Kemenkum telah mengunjungi Kebun Bibit Condet di Kelurahan Balekambang, Kecamatan Kramat Jati, pekan lalu, untuk melihat langsung tanaman Salak Condet.

"Kehadiran tim dari Kemenkum RI ini sangat bermanfaat bagi kami karena menjadi kesempatan untuk berdiskusi agar Salak Condet bisa mendapatkan indikasi geografis," ujarnya melalui siaran pers Pemprov Jakarta pada Senin (24/5/2025).

Taufik menjelaskan kunjungan tersebut dihadiri oleh pejabat penting seperti Kepala Bidang Pelayanan Kekayaan Intelektual Kanwil Kemenkum Jakarta Lusiana Wahyuniati dan Sekretaris Tim Kerja Penguatan Indikasi Geografis Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kemenkum Puji.

Selain itu, hadir pula perwakilan dari Balai Penerapan Modernisasi Pertanian Kementerian Pertanian RI, yaitu Ketua Tim Kerja Layanan Kerjasama dan Diseminasi Modernisasi Pertanian, Ikrarwati, serta Ketua Tim Kerja Program, Evaluasi, dan Penerapan Modernisasi Pertanian, Chery Soraya Ammatillah.

"Hadir juga dalam pertemuan itu perwakilan UPT lingkup pertanian Dimas KPKP DKI Jakarta, UPT P2BPT, UPT PPSHP, serta perwakilan dari Suku Dinas KPKP Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan Kepulauan Seribu," imbuh Taufik.

Suku Dinas KPKP Jakarta Timur bersama Dinas KPKP DKI Jakarta saat ini sedang berupaya keras agar keinginan ini dapat terwujud secepatnya.

Taufik menambahkan, pengajuan Indikasi Geografis sangat bermanfaat untuk mendukung pelestarian Salak Condet, yang saat ini mulai langka, sekaligus menjaga identitas Betawi. 

"Salak Condet merupakan maskot DKI Jakarta yang belum mendapat hak paten dari Kemenkum RI. Kita akan terus perjuangkan," terangnya.

Salak Condet memiliki beberapa ciri khas unik yang membedakannya dari jenis salak lain. "Daging buahnya yang tebal, berwarna agak kuning, kelat, dan tidak berair," jelas Taufik. 

"Ciri khas lain adalah kulitnya yang lebih tipis dan mudah dikupas. Selain itu, salak Condet juga memiliki aroma yang wangi, meskipun ukuran dan tingkat kemanisannya bervariasi," ucapnya.

Taufik berharap, jika Salak Condet sudah mendapatkan Indikasi Geografis, pelestarian buah yang merupakan kearifan lokal Jakarta ini bisa lebih maksimal. 

"Kami tentunya juga akan terus membantu merawat, menjaga, dan melestarikan agar tanaman khas ini tidak punah," tandasnya.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: