27 Mei Memperingati Hari Jamu Nasional, Simak Sejarah Lengkapnya

Oleh: Tim Redaksi
Selasa, 27 Mei 2025 | 20:00 WIB
Ilustrasi temulawak. (Foto/Freepik)
Ilustrasi temulawak. (Foto/Freepik)

BeritaNasional.com - Setiap 27 Mei, Indonesia memperingati Hari Jamu Nasional. Peringatan ini berawal dari momen penting pada 28 Mei 2008 ketika jamu secara resmi ditetapkan sebagai kearifan lokal milik Indonesia. 

Tujuannya adalah mempromosikan budaya minum jamu sebagai bagian dari gaya hidup sehat, melestarikan kekayaan lokal ini, dan tentu saja, mendorong keberlanjutan produksi jamu tradisional sebagai potensi ekonomi bangsa.

Sejarah Hari Jamu Nasional

Mengutip laman resmi Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, penetapan Hari Jamu Nasional bermula dari kekhawatiran akan pudarnya eksistensi jamu di tanah air. Untungnya, pada 27 Mei 2008, di Istana Negara, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendeklarasikan tanggal tersebut sebagai Hari Kebangkitan Jamu Indonesia sekaligus meresmikan jamu sebagai kearifan lokal.

Peresmian ini menjadi penanda bahwa jamu adalah warisan yang harus dijaga, karena khasiatnya yang luar biasa bagi tubuh. Kata "jamu" atau "djamoe" sendiri merupakan singkatan dari "djampi" yang berarti doa atau obat, dan "oesodo" (husada) yang bermakna kesehatan. 

Jadi, "djamoe" bisa diartikan sebagai doa atau obat untuk meningkatkan kesehatan. Jamu juga sering disebut sebagai "obat rumahan" karena bisa diracik sendiri dengan memanfaatkan rempah-rempah di sekitar kita.

Secara umum, jamu dikenal sebagai minuman herbal tradisional asli Indonesia yang terbuat dari bahan-bahan alami seperti akar, daun, buah, biji-bijian, atau rempah-rempah yang dicampur dengan air dan bahan pengemulsi seperti gula atau madu. 

Lebih jauh, menurut Permenkes RI No 003/MENKES/PER/I/2010, jamu didefinisikan sebagai obat tradisional dari ramuan tumbuhan, hewan, mineral, sediaan sari (galenik), atau campurannya, yang secara turun temurun digunakan untuk pengobatan sesuai norma masyarakat.

Jamu: Warisan Budaya Takbenda Dunia

Kabar baiknya, jamu tak hanya diakui di tingkat nasional. Sejak tahun 2018, jamu sudah tercatat sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) oleh Kemdikbud. 

Minuman ini diyakini berasal dari tanah Jawa dan menjadi produk sejarah bangsa Indonesia yang kaya.

Tak berhenti di situ, jamu juga telah diajukan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Dunia ke UNESCO pada 7 April 2022. Pengajuan ini dilakukan sesuai standar dan kaidah yang ditetapkan UNESCO. 

Penetapan ini akan semakin memperkuat upaya Indonesia untuk melindungi dan mengembangkan jamu sebagai warisan budaya, sekaligus berkontribusi pada kesehatan dan kesejahteraan global. Harapannya, budaya sehat minum jamu dari Indonesia akan semakin mendunia, dan jamu bisa turut serta menyehatkan dunia.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: