Filipina Minta ASEAN Segera Terapkan Kode Etik Laut China Selatan

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Rabu, 28 Mei 2025 | 02:00 WIB
Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos (Foto/X Bongbong Marcos)
Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos (Foto/X Bongbong Marcos)

BeritaNasional.com - Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. mendesak para pemimpin negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk mempercepat implementasi kode etik di Laut China Selatan, demikian dilaporkan South China Morning Post.

“Kami menekankan kebutuhan mendesak untuk mempercepat adopsi kode etik yang mengikat secara hukum di Laut China Selatan. Ini penting untuk menjaga hak-hak maritim, mempromosikan stabilitas, dan mencegah kesalahan perhitungan di laut,” kata Marcos dalam KTT ASEAN ke-46 yang diselenggarakan di Malaysia.

Kode etik tersebut, yang telah dinegosiasikan antara ASEAN dan China sejak tahun 2002, bertujuan meredakan ketegangan di wilayah Laut China Selatan yang disengketakan dengan menetapkan pedoman perilaku maritim dan mekanisme untuk mengelola krisis.

Negosiasi telah terhenti berulang kali selama bertahun-tahun akibat ketegangan yang terus berlangsung terkait sengketa wilayah dan konflik kepentingan nasional.

Pada 2016, pengadilan arbitrase internasional di Den Haag, Belanda, memihak Filipina dalam sengketa maritim melawan China, secara khusus mengenai Laut China Selatan, pengadilan menyimpulkan klaim China tidak memiliki dasar dalam hukum internasional. China menolak keputusan pengadilan tersebut.

Beberapa negara anggota ASEAN, termasuk Filipina, memiliki klaim wilayah yang tumpang tindih dengan China di wilayah Laut China Selatan yang disengketakan.

Sumber: Antarasinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: