Berapa Bulan Sekali Sebaiknya Sikat Gigi Diganti?

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Kamis, 12 Juni 2025 | 02:30 WIB
Sikat gigi perlu diganti (Foto/Pixabay)
Sikat gigi perlu diganti (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com - Salah satu kebiasaan sederhana yang kerap diabaikan adalah mengganti sikat gigi secara rutin. Padahal, sikat gigi yang tidak diganti dalam waktu lama dapat menjadi sarang bakteri dan berpotensi menimbulkan masalah kesehatan gigi.

Sikat gigi memang memiliki kualitas yang bervariasi. Ada yang tahan lama, namun tidak sedikit yang bulu sikatnya cepat rusak. Banyak orang mengganti sikat gigi ketika bulunya mulai tampak mekar atau rusak, namun pertanyaannya, apakah menunggu hingga rusak merupakan tindakan yang tepat?

Lalu sebaiknya ganti sikat gigi berapa bulan sekali?

American Dental Association (ADA) dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan agar sikat gigi diganti setiap tiga hingga empat bulan sekali.

Jika bulu sikat telah rusak atau mekar sebelum waktu tersebut, pengguna disarankan segera menggantinya, karena bulu sikat yang sudah tidak layak pakai dapat melukai gusi, menggores permukaan gigi, dan tidak lagi efektif membersihkan plak.

Sebuah studi menunjukkan bahwa setelah 40 hari pemakaian rutin, bulu sikat mulai melebar dan mengurangi efektivitas pembersihan gigi. Peserta penelitian yang tetap menggunakan sikat gigi setelah 40 hari mengalami penumpukan plak yang lebih banyak dibanding mereka yang mengganti secara berkala.

Dosen Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah Surabaya Anita Yulviyani dalam artikel yang diunggah di laman Universitas Muhammadiyah, menyebutkan bahwa penggantian sikat gigi tidak hanya perlu dilakukan karena pertimbangan waktu, tetapi juga kondisi fisik dari sikat gigi tersebut.

"Jika bulu sikat gigi sudah bengkok dan kasar, maka fungsinya dalam membersihkan gigi akan berkurang. Bahkan dapat melukai gusi, apalagi jika gusi seseorang sensitif," ujar Anita.

Anita juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan sikat gigi, seperti tidak menggunakannya secara bergantian dengan orang lain, meskipun anggota keluarga sendiri. Selain itu, sikat gigi sebaiknya dibilas dengan air bersih yang mengalir setelah digunakan, serta tidak disimpan dalam wadah tertutup agar tidak menjadi tempat tumbuhnya jamur dan bakteri.

Ia menyebutkan tiga indikator utama kapan seseorang perlu mengganti sikat gigi, yaitu: saat bulu sikat mulai bengkok, ketika sikat gigi sering basah atau lembap terlalu lama, dan jika masa pemakaian telah mencapai tiga bulan.

Jika penggunaan sikat gigi tidak diganti secara rutin, maka akan timbul berbagai risiko kesehatan seperti penumpukan karang gigi, plak yang tidak hilang, kerusakan gusi, hingga peningkatan sensitivitas gigi.

Anita juga mengingatkan, bagi pengguna sikat gigi elektrik yang memiliki kepala sikat yang dapat diganti, kepala sikat tetap harus diganti dalam rentang waktu yang sama, yakni tiga hingga empat bulan sekali.

Untuk anak-anak, frekuensi penggantian bahkan harus lebih sering, sebab mereka cenderung menggigit bulu sikat dan membuatnya lebih cepat rusak dibanding orang dewasa.

Selain kondisi fisik bulu sikat, perubahan warna pada sikat gigi juga bisa menjadi penanda bahwa sudah waktunya untuk mengganti. Jika warna sikat mulai berubah, terutama karena pertumbuhan jamur atau kotoran yang menempel, maka sikat sebaiknya segera diganti.

Sumber: Antarasinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: