Pramono Anung Tanggapi Usulan BPJS Hewan, Sebut Perlu Kajian Lebih Lanjut

Oleh: Lydia Fransisca
Minggu, 15 Juni 2025 | 16:42 WIB
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. (BeritaNasional/Lydia)
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. (BeritaNasional/Lydia)

BeritaNasional.com -  Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung buka suara soal usulan Anggota DPRD Fraksi PDIP Hardiyanto Kenneth terkait BPJS untuk hewan.

Pramono mengatakan, pihaknya mengakui ada usulan terkait hal tersebut. Namun, Pemprov DKI baru memiliki satu pusat pelayanan kesehatan hewan (puskeswan), sehingga usulan tersebut perlu dikaji lebih lanjut.

"Jadi untuk BPJS hewan kan memang ada usulan. Kita sekarang ini baru punya puskesmas hewan di satu tempat, yaitu di Ragunan. Sangat kurang untuk Jakarta," kata Pramono di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Minggu (15/6/2025).

Pramono berujar, salah satu persoalan di Jakarta adalah banyaknya kucing liar. Oleh karena itu, dia bakal menambahkan kuota sterilisasi kucing liar untuk tahun ini.

Tak hanya itu, Pemprov DKI pun bakal berfokus menambah puskeswan di setiap kota administratif di Ibu Kota.

"Karena memang ternyata beranak-pinaknya di luar dugaan lebih cepat dari yang kita perkirakan," ujar Pramono.

"Dengan demikian, bukan hanya kucing, anjing, dan semuanya, semua hewan di Jakarta. Saya akan meminta kepada Dinas KPKP untuk membuka minimal di satu kota itu ada satu puskesmas untuk hewan," lanjutnya menandasi.

Diberitakan sebelumnya, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta mengungkapkan, pihaknya tengah berfokus membangun Pusat Kesehatan Hewan (puskeswan) di Ibu Kota.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas KPKP Hasudungan A. Sidabalok dalam menanggapi isu Pemprov DKI bakal membuat BPJS Hewan.

"Kita juga harus mempersiapkan sarana dan prasarana yang memadai dulu, misalnya menambah jumlah puskeswan di Jakarta. Fokus ke sini dulu," kata Hasudungan kepada Beritanasional.com, Senin (9/6/2025).

Hasudungan berujar, tahun ini Dinas KPKP tengah berfokus membuat kajian terkait pembangunan puskeswan. Barulah pada 2026, pembangunan dilakukan di lima wilayah Jakarta dan Kabupaten Seribu.

"Tahun ini perencanaan saja. Targetnya 10 tahun, 2026 ya," ujar Hasudungan.sinpo

Editor: Imant. Kurniadi
Komentar: