Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana, 19 Juni 2025

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Kamis, 19 Juni 2025 | 21:30 WIB
Tim penyelamat mencari korban tanah longsor di Cirebon Jawa Barat. (BeritaNasional/BNPB)
Tim penyelamat mencari korban tanah longsor di Cirebon Jawa Barat. (BeritaNasional/BNPB)

BeritaNasional.com -  Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat berbagai kejadian bencana yang masih terjadi di sejumlah daerah, meskipun sebagian wilayah telah memasuki musim kemarau.

Berikut rangkuman informasi terkini per Rabu (19/6) pukul 07.00 WIB yang dihimpun dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB.

1. Bencana banjir masih berdampak luas di Kabupaten Demak sejak tanggul Sungai Tuntang jebol pada 17 Mei 2025 lalu. Peristiwa ini merendam 37 desa di 5 kecamatan, dengan populasi terdampak mencapai sekitar 10.104 kepala kekuarga.

Kerusakan material mencakup lebih dari 10.000 unit rumah, 39 fasilitas pendidikan, 730 hektar lahan pertanian, serta fasilitas umum seperti pasar, kantor, tempat ibadah, dan akses jalan.

Sebagai bentuk respon, BPBD Kabupaten Demak bersama sejumlah pihak melakukan penanganan darurat, termasuk penutupan tanggul, pompanisasi di titik kritis, serta pendistribusian logistik dan alat berat. Sejumlah wilayah seperti Desa Sayung dan Kalisari kini mulai surut, meskipun genangan air rob masih terjadi di kawasan Pantura.

2..Erupsi kembali terjadi di Gunung Lewotobi Laki-Laki, Kabupaten Flores Timur, Selasa (17/6) pukul 17.35 WITA dengan tinggi kolom abu mencapai 10.000 meter dari puncak.

Sebanyak 1.161 kepala keluarga atau 4.088 jiwa masih mengungsi tersebar di pos lapangan dan secara mandiri. BNPB dan pemerintah daerah terus melakukan pemantauan, pendataan, pembangunan hunian sementara (huntara), serta pendistribusian bantuan logistik.

Status gunung telah ditetapkan dalam Level IV (Awas) sejak 17 Juni 2025. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas dalam radius 7 hingga 8 km dari puncak kawah.

3. Hujan deras menyebabkan banjir di enam desa di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Sebanyak 438 kepala keluarga atau 1.712 jiwa terdampak, dan 384 kepala keluarga masih mengungsi. Kerusakan meliputi ratusan rumah, fasilitas pendidikan, ibadah, serta kantor desa. Kondisi terakhir menunjukkan banjir mulai surut dan akses jalan telah kembali normal.

4. Tanah longsor tambang galian C di Kelurahan Argasunya, Kota Cirebon, terjadi pada Rabu (18/6) pukul 08.00 WIB dan menyebabkan dua orang meninggal dunia. Tim SAR gabungan telah menemukan korban dan menghentikan pencarian. Satu unit truk juga tertimbun dalam kejadian tersebut.

5. Banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Kliteh di Kabupaten Grobogan menyebabkan 110 kepala keluarga atau 232 jiwa mengungsi. Selain rumah warga, beberapa fasilitas umum dan lahan pertanian turut terdampak. BPBD mendirikan dapur umum dan mengoperasikan pompa untuk mempercepat surutnya genangan.

6. Gerakan tanah di Desa Pasirmunjul, Kabupaten Purwakarta, yang berlangsung sejak April masih menunjukkan aktivitas. Sebanyak 83 KK terdampak dan 256 jiwa mengungsi. Pemerintah daerah telah menetapkan status tanggap darurat hingga 1 Juli 2025 dan merencanakan relokasi bagi warga terdampak.

7. Di wilayah Sumatera, hingga 18 Juni 2025, luas lahan terbakar akibat karhutla di Provinsi Riau mencapai lebih dari 157 hektar. Wilayah dengan kebakaran terluas meliputi Kabupaten Bengkalis, Dumai, dan Pelalawan. Pemadaman terus dilakukan baik dari darat maupun udara.

BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap berbagai potensi bencana yang mungkin terjadi. Wilayah yang berdekatan dengan gunung api aktif, daerah rawan banjir, dan kawasan yang rentan terhadap kebakaran hutan diharapkan terus mengikuti perkembangan informasi dari sumber resmi.

Warga juga disarankan memperbarui informasi cuaca dan kondisi lapangan secara berkala dari instansi terkait.

 sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: