Imbas Perang Iran Israel Selat Hormuz Ditutup, Pertamina Cari Rute Baru Distribusi Minyak

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Senin, 23 Juni 2025 | 10:00 WIB
Ilustrasi Selat Hormuz (Foto/Pixabay)
Ilustrasi Selat Hormuz (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com -  Eskalasi ketegangan yang terus meningkat di Iran-Israel berimbas pada geoekonomi dunia termasuk Indonesia dalam memenuhi suplai minyak mental. 

PT Pertamina (Persero) menyiapkan rute alternatif distribusi minyak mentah, seperti Oman dan India, sebagai respons dari Parlemen Republik Islam Iran yang menyetujui usulan penutupan Selat Hormuz akibat konflik Iran-Israel.

“Pertamina telah mengantisipasi hal tersebut dengan mengamankan kapal kita, mengalihkan rute kapal ke jalur aman melalui Oman dan India,” kata Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso ketika dihubungi Antara. 

Penutupan Selat Hormuz sebutnya sangat berdampak pada distribusi minyak mentah, sebab selat tersebut dilalui oleh 20% pelayaran minyak mentah.

Namun Fadjar menyampaikan stok minyak mentah di dalam negeri masih aman. Saat ini pihaknya sedang menghitung biaya operasional akibat perubahan rute pelayaran. 

“Terkait biaya operasional masih kami periksa. (Stok minyak) sejauh ini masih aman,” katanya.

Lebih lanjut, Corporate Secretary PT Pertamina International Shipping (PIS) Muhammad Baron juga menyampaikan, selain menyiapkan rute alternatif, PIS mengutamakan keselamatan awak dan kapal PIS.

“Kami utamakan faktor keselamatan awak dan kapal PIS, sehingga terkait rencana penutupan (Selat Hormuz), kami akan menjalankan rencana rute alternatif untuk menjamin rantai pasokan,” ucap Baron.

Ia menyampaikan PIS akan mengangkut minyak sesuai dengan rute pasokannya dan kebutuhan Indonesia.

“(Alternatif) rute yang dimaksud akan kami lakukan sesuai kebutuhan,” ucapnya. 

Melansir Antara, Senin (23/6/2025) Parlemen Republik Islam Iran menyetujui usulan penutupan Selat Hormuz bagi seluruh kegiatan pelayaran menyusul serangan Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran.

"Parlemen telah mencapai kesimpulan bahwa Selat Hormuz harus ditutup," kata Mayor Jenderal Esmaeli Kowsari, anggota Komisi Keamanan Nasional di Parlemen Iran. (Antara)

 

 

 sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: