Calon Dubes Indonesia untuk Belgia Ceritakan Pengalaman Jalani Fit And Proper Test di Komisi I DPR

Oleh: Ahda Bayhaqi
Minggu, 06 Juli 2025 | 18:00 WIB
Calon Duta Besar (Dubes) RI untuk Belgia, Andy Rachmianto. (BeritaNasional/Ahda)
Calon Duta Besar (Dubes) RI untuk Belgia, Andy Rachmianto. (BeritaNasional/Ahda)

BeritaNasional.com - Calon Duta Besar (Dubes) RI untuk Belgia Andy Rachmianto menceritakan pengalamannya menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di Komisi I DPR. Andy menjadi calon Dubes RI terakhir yang menjalani uji kelayakan dan kepatutan.

Ia mengungkapkan seluruh wakil fraksi di Komisi I banyak memberikan pernyataan kepada masing-masing calon Dubes. Ada juga yang hanya menyampaikan saran dan rekomendasi kepada peserta.

"Kemudian pendalamannya saya kira sangat baik dari semua wakil-wakil fraksi memang tidak semua menanyakan kepada masing-masing. Ada yang sifatnya adalah dia masukan saran begitu, rekomendasi. Tapi juga ada beberapa pertanyaan spesifik yang diajukan oleh beberapa anggota komisi 1 kepada masing-masing calonnya," kata Andy usai menjalani uji kelayakan dan kepatutan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (6/7/2025).

Andy mengungkap salah satu saran dari anggota Komisi I adalah tentang keterlibatan parlemen dalam diplomasi. Dirjen Protokol dan Konsuler Kemenlu ini sependapat dengan Komisi I.

"Jadi, diplomasi parlemen saya sampaikan di tengah dunia yang seperti ini diplomasi tidak hanya bisa dilakukan oleh pemerintah. Kita perlu juga mengajak dan melibatkan semua pemangku kepentingan. Utamanya dalam konteks hubungan Indonesia dengan Eropa misalnya mengajak teman-teman dari parlemen," katanya.

Karena itu, Andy juga mengajak Komisi I dan Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI untuk ikut tandem dengan perwakilan RI dalam rangka diplomasi.

"Jadi, tadi saya sampaikan saya siap untuk mengajak teman-teman DPR, BKSAP, Komisi 1, Untuk bersama-sama tandem dengan perwakilan Republik Indonesia," ujarnya.

Andy juga mengaku tidak ada pesan yang dititipkan oleh Presiden Prabowo kepada dirinya sebagai calon Dubes RI. Ia juga belum bertemu dengan Prabowo.

"Mungkin nanti ya kalau memang prosesnya lancar semua, kemudian kita semua dilantik, mungkin disitu pesan-pesannya bisa disampaikan. Kalau ini kan masih proses awal. Prosesnya masih cukup panjang, masih makan waktu. Terutama adalah meminta persetujuan dari negara-negara yang akan menerima calon-calon duta besar Indonesia tersebut, yang istilahnya agreement, persetujuan di negara-negara akreditasi," jelasnya.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: