Mantan Dubes AS Dino Patti Djalal Sulit Terima Kesimpulan Diplomat Arya Daru Bunuh Diri

Oleh: Bachtiarudin Alam
Sabtu, 09 Agustus 2025 | 09:15 WIB
Mantan Dubes AS untuk Indonesia Dino Patti Djalal. (Foto/dinopattidjalal.com)
Mantan Dubes AS untuk Indonesia Dino Patti Djalal. (Foto/dinopattidjalal.com)

BeritaNasional.com - Mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat (AS) Dino Patti Djalal buka suara menanggapi kasus kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan (39) yang masih menyimpan tanda tanya.

“Saya bukan polisi dan tidak mempunyai akses terhadap data-data forensik, tapi saya sulit sekali menerima kesimpulan bahwa diplomat muda Aryadaru itu bunuh diri,” ujar Dino dalam keteranganya pada Sabtu (9/8/2025).

Dino menyebutkan pandangan itu juga sama dengan apa yang disampaikan keluarga Arya bahwa sulit menerima kasus ini adalah bunuh diri. Sebab, metode memakai lakban untuk bunuh diri dinilai tidak lazim dilakukan.

“Pertama kali, saya mendengar bahwa dia bunuh diri dengan cara lakban. Saya mengatakan tidak pernah seumur hidup saya mendengar orang bunuh diri dengan cara lakban. Jadi, ini suatu tanda tanya yang besar sekali,” tambahnya.

Selanjutnya, Dino selaku mantan Dubes melihat bahwa seorang diplomat telah mengunggah negara tempatnya bertugas tanda sebuah kebahagian seperti yang dilakukan Arya saat akan ditugaskan ke Finlandia.

“Itu merasa sangat antusias, penuh gairah, dan gelora hidup. Karena dia akan membuka lembaran baru dalam hidupnya dan kariernya di luar negeri,” ujarnya.

Melihat hal itu, lanjut Dino, dari sisi psikologis, sangat sulit menerima kenyataan Arya sebagai pria yang mengalami depresi dan ingin melakukan bunuh diri. Jika ada masalah, seharusnya tugas ke Finlandia adalah jawaban.

“Orang yang mau bunuh diri itu, apalagi orang yang sangat dekat dengan istri dan anak-anaknya, pasti akan meninggalkan pesan pribadi bagi keluarganya,” jelasnya.

“Tidak mungkin dia mau hilang begitu saja, apalagi kalau dia begitu mencintai keluarganya. Dan, dalam hal ini, tidak ada satu pun pesan kematian yang ditinggalkan,” tuturnya.

Selanjutnya, tidak ditemukan HP dan rekaman CCTV yang utuh juga jadi sorotan Dino. Dia menduga kasus ini adalah tindakan pembunuhan yang direncanakan secara rapi.

“Demikian pandangan saya. Saya mohon kasus ini tetap dibuka, tidak ditutup secara total dan polisi terus mencari bukti-bukti atau penemuan baru. Sehingga bisa secara akurat menjelaskan kematian Arya dalam situasi sangat janggal ini,” ujarnya.

Respons Polisi

Sebelumnya, hasil penyelidikan yang dilakukan Ditreskrimum Polda Metro Jaya terhadap kasus kematian Diplomat Muda Arya Daru Pangayunan (39) ternyata masih menyisakan pertanyaan. Termasuk dari pihak keluarga almarhum.

“Begini ya, kami menghormati apa yang menjadi, apa yang disampaikan oleh dari pihak keluarga ADP, silakan,” kata Kasubdit Penmas Bid Humas Polda Metro Jaya AKBP Reonald kepada wartawan pada Jumat (1/8/2025).

Namun, Reonald menyebutkan apa yang telah disimpulkan dalam hasil penyelidikan merupakan hasil maksimal dari kepolisian dalam mengungkap kasus ini.

“Sudah disimpulkan bahwa bukan merupakan suatu tindak pidana, belum ditemukan unsur tindak pidana dan tidak ada keterlibatan orang lain dalam kejadian tersebut,” ujarnya.

Hasil itu telah didasarkan analisis gelar perkara dari kesimpulan Asosiasi Psikologi Forensik Himpunan Psikologi Indonesia (Apsifor Himpsi), autopsi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Labfor dan digital forensik dari Bareskrim Polri.

Kendati begitu, apabila nanti ada informasi yang bisa kembali didalami sebagai petunjuk lain atas kasus kematian dari Arya kepolisian sangat terbuka untuk dapat mendalaminya kembali.

“Apabila akan ada kesempatan bagi misalnya ada informasi atau apa pun yang dimasukkan kepada pihak penyelidik, yaitu Direktorat Kriminal Umum, silakan nanti itu akan ditindaklanjuti,” jelasnya.

“Akan coba ditindaklanjuti apakah informasi tersebut merupakan valid atau tidak sehingga bisa sesuai dengan apa yang disampaikan itu,” tambahnya.

 sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: