61 Kecelakaan dalam 5 Tahun, Simposium Ditlantas DIY Bahas Reformasi Logistik

BeritaNasional.com - Direktorat Lalu Lintas Polda Daerah Istimewa Yogyakarta menginisiasi Simposium Nasional bertajuk Polantas Menyapa dengan tema “Terwujudnya Tata Kelola Angkutan Logistik yang Berkeselamatan Guna Mendukung Peningkatan Kualitas Keselamatan di Jalan Raya”.
Acara ini dijadwalkan berlangsung pada Kamis (24/7/2025) mendatang di Wyndham Garden Yogyakarta Conference Hotel dan akan dibuka langsung oleh Kakorlantas Polri, Irjen Pol Agus Suryonugroho.
Direktur Lalu Lintas Polda DIY, Kombes Pol Yuswanto Ardi, mengungkapkan bahwa sistem tata kelola angkutan logistik di Indonesia masih belum sepenuhnya berpihak pada aspek keselamatan.
“Data lima tahun terakhir menunjukkan sebanyak 61 kecelakaan menonjol yang melibatkan kendaraan angkutan logistik. Fenomena over dimension dan overload menjadi akar permasalahan yang belum tertangani secara optimal,” kata Yuswanto dalam keterangan resminya, Jumat (18/7/2025).
Ia juga menyoroti adanya kesenjangan antara aturan yang berlaku dan kenyataan di lapangan. Banyak pihak khawatir penerapan aturan secara ketat akan menimbulkan dampak sosial dan ekonomi.
“Karena itu, forum ini dirancang sebagai ruang dialog terbuka yang menghadirkan masukan langsung dari berbagai pemangku kepentingan,” ujar Yuswanto.
Nantinya, simposium ini akan digelar dalam format FGD, baik secara langsung maupun daring. Para Dirlantas Polda dari seluruh Indonesia juga dijadwalkan berpartisipasi melalui Zoom Meeting.
Adapun tujuan utama kegiatan ini adalah memberikan rekomendasi berbasis realita lapangan untuk perbaikan kebijakan nasional di sektor angkutan logistik.
Selain itu, simposium ini bertujuan untuk menyusun rencana aksi bertahap yang tidak menimbulkan efek kejut bagi masyarakat, serta memperkuat kolaborasi antara regulator, operator angkutan, komunitas pengguna jalan, dan aparat penegak hukum lalu lintas.
“Kita dorong solusi yang adaptif dan bertahap, agar perubahan menuju angkutan logistik yang berkeselamatan tidak justru mengganggu kestabilan ekonomi dan sosial,” tandasnya.
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 15 jam yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 1 hari yang lalu