Istana: Indonesia Gabung BRICS Tak Buat AS Anggap Indonesia Ancaman

Oleh: Lydia Fransisca
Sabtu, 19 Juli 2025 | 14:08 WIB
Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan, Philips J. Vermonte. (BeritaNasional/Oke Atmaja)
Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan, Philips J. Vermonte. (BeritaNasional/Oke Atmaja)

BeritaNasional.com -  Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO), Philips J. Vermonte, mengungkapkan bahwa Amerika Serikat tidak melihat Indonesia sebagai ancaman meskipun telah bergabung dengan BRICS.

Pernyataan ini disampaikan Philips karena Indonesia dinilai berhasil menurunkan tarif Trump dari 32 persen menjadi 19 persen.

“Kenyataan bahwa Presiden bisa seal the deal dengan Presiden Donald Trump, mengunci hasil negosiasi yang dilakukan oleh teman-teman dari Kementerian Perekonomian, negosiasi yang cukup ketat,” kata Philips di Jakarta Selatan, Sabtu (19/7/2025).

“Artinya, bahwa kita menjadi bagian dari BRICS tidak dianggap sebagai ancaman oleh negara seperti Amerika Serikat,” tambahnya.

Padahal, lanjut Philips, Presiden Trump dikenal memiliki sentimen negatif terhadap negara-negara anggota BRICS. Bahkan, negara-negara tersebut sempat diisyaratkan akan dikenai tarif yang lebih tinggi dibanding negara lainnya.

“Kita tahu Presiden Trump pernyataannya cukup keras terhadap BRICS. Ada pernyataan-pernyataan bahwa akan diberikan tarif yang lebih tinggi dan lain-lain bagi anggota BRICS. Amerika punya tools untuk itu,” ujar Philips.

Meski begitu, Trump tetap menerima kehadiran Indonesia dalam BRICS karena Indonesia dinilai mampu menjaga hubungan baik dengan berbagai negara.

“Karena memang negara seperti Amerika Serikat juga menghormati bahwa kita punya proses dan keinginan untuk menjaga momentum pembangunan,” tandasnya.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: