Prabowo Ungkap Jadi Ketua Partai itu Berdarah-darah

Oleh: Ahda Bayhaqi
Minggu, 20 Juli 2025 | 22:30 WIB
Presiden Prabowo Subianto menggelar Ratas pada Minggu (20/7/2025). (Foto/BPMI)
Presiden Prabowo Subianto menggelar Ratas pada Minggu (20/7/2025). (Foto/BPMI)

BeritaNasional.com -  Presiden Prabowo Subianto menuturkan, menjadi ketua umum partai, bahkan jabatan struktural di partai lainnya sangat berat dan melelahkan. Meski, ketua partai ini memegang kekuasaan.

Hal itu disampaikan Prabowo ketika pidato penutupan Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) 2025 di Solo, Jawa Tengah, Minggu (20/7/2025).

"Para Ketua Umum Partai yang turut hadir, yang harus saya sebut namanya satu persatu. Karena yang pegang kekuasaan Ketua-Ketua Partai itu, Ketua Partai itu berat loh ya. Berdarah-darah jadi Ketua Partai, Ketua Umum Partai, benar ya," ujar Prabowo.

"Nggak usah Ketua Umum, Ketua biasa, Sekjen, Wakil Sekjen, Ketua DPW, Ketua DPD, Ketua DPC itu berdarah darah, capek," tegasnya.

Prabowo pun melempar candaan, bahwa kalau partai politik sedang berkumpul senyumnya kadang dipaksa. Karena banyak memikirkan utang. Apalagi kalau kalah di pemilu.

"Benar ya? Belum yang utangnya banyak lagi. Kalau Partai Politik Kumpul banyak senyum, tapi kadang-kadang senyumnya itu dipaksa," ujar Ketum Partai Gerindra ini.

"Karena mikir masih banyak utang yang harus dibayar. Udah capek, utang banyak, nggak menang. Dimaki-maki," ujarnya.

Prabowo juga menjelaskan arti politik dari definisi yang normatif dan definisi yang substantif. Bila dalam definisi normatif, politik urusannya dengan kekuasaan dan mengatur pemerintahan.

Tetapi dalam pengertian lebih mendalam, politik memiliki definisi suatu kehendak untuk memperbaiki kehidupan masyarakat.

Prabowo pun meminta kepada politisi untuk mendalami makna substantif dari politik dengan tujuan untuk memperbaiki kehidupan rakyat.

"Jadi, saudara-saudara yang berpolitik, saudara boleh milih definisi yang normatif, formal. Tapi seharusnya saudara-saudara harus didorong oleh pengertian politik yang lebih substantif, lebih berisi," kata Prabowo.

"Yaitu, dorongan kehendak untuk memperbaiki kehidupan rakyat. Itu arti politik yang sebenarnya," tandasnya.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: