Cegah Konflik Berkepanjangan, Malaysia Serukan Dialog Damai Thailand-Kamboja

Oleh: Tim Redaksi
Jumat, 25 Juli 2025 | 06:31 WIB
PM Malaysia Anwar Ibrahim (kiri) saat menghadiri BRICS 2025 di Barsil. (Foto/Instagram)
PM Malaysia Anwar Ibrahim (kiri) saat menghadiri BRICS 2025 di Barsil. (Foto/Instagram)

BeritaNasional.com - Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim selaku Ketua ASEAN mengimbau pemimpin Kamboja dan Thailand segera menerapkan gencatan senjata terhadap militernya, untuk meredakan eskalasi di perbatasan kedua negara.

PM Anwar telah menghubungi Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, dan Penjabat Perdana Menteri Kerajaan Thailand Phumtham Wechayachai, Kamis hari ini, untuk menyampaikan imbauannya tersebut.

"Saya menyampaikan keprihatinan Malaysia atas meningkatnya ketegangan di sepanjang perbatasan kedua negara. Sebagai Ketua ASEAN 2025, saya mengimbau kedua pemimpin untuk segera menerapkan gencatan senjata guna mencegah eskalasi konflik lebih lanjut dan membuka jalan bagi dialog damai dan penyelesaian diplomatik," ujar Anwar dalam keterangan yang diterima, di Kuala Lumpur, Kamis.

Anwar menyambut baik sinyal positif dan kesediaan yang ditunjukkan oleh Bangkok dan Phnom Penh dalam mempertimbangkan masalah ini. Malaysia siap membantu dan memfasilitasi proses ini dengan semangat persatuan dan tanggung jawab bersama ASEAN.

"Saya sangat yakin bahwa kekuatan ASEAN terletak pada solidaritasnya, dan perdamaian harus selalu menjadi pilihan kolektif dan tak tergoyahkan kita," kata Anwar.

Bentrokan terjadi di area perbatasan antara Thailand dan Kamboja setelah pihak Kamboja terlebih dahulu melepaskan tembakan yang melukai seorang prajurit Thailand, demikian disampaikan Angkatan Darat Thailand pada Kamis (24/7).

Dalam sebuah pernyataan, Angkatan Darat Thailand mengatakan bahwa satuan tugasnya mendeteksi sebuah wahana udara nirawak (unmanned aerial vehicle/UAV) milik Kamboja yang terbang di atas kompleks candi Ta Muen pada pukul 07.35 waktu setempat.

Setelah aktivitas UAV itu, enam tentara bersenjata Kamboja bergerak mendekati kawat berduri di depan pangkalan operasional Thailand, kata Angkatan Darat Thailand.

Prajurit Thailand berupaya meredakan situasi melalui komunikasi verbal, berteriak kepada pasukan yang mendekat untuk menghindari konflik sambil tetap menerapkan kewaspadaan tinggi, sebut Angkatan Darat Thailand.

Sumber: Antarasinpo

Editor: Harits Tryan
Komentar: