Prancis Kerahkan 100 Penyidik untuk Ungkap Pencurian di Museum Louvre

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Senin, 27 Oktober 2025 | 00:05 WIB
Museum Louvre dimaling (Foto/Pixabay)
Museum Louvre dimaling (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com - Lebih dari 100 penyidik diturunkan untuk mengungkap kasus pencurian di Museum Louvre. Para penyidik mencari berbagai macam data dianalisa untuk mengetahui lokasi pelaku. Hal ini menurut laporan Jaksa Paris Laure Beccuau.

"Sebelumnya, tim penyidik hanya berjumlah 60 orang, namun angka tersebut bertambah menjadi 100," kata Beccuau dalam wawancara dengan harian Prancis Journal du Dimanche.

Ia mengatakan, para penyidik juga akan terus bekerja selama dibutuhkan. Kini pihak forensik telah mengumpulkan lebih dari 150 DNA, sidik jari, dan sampel bukti jejak lainnya, yang saat ini sedang dianalisis. 

Selain itu, penyidik terus meninjau rekaman pengawasan untuk menentukan lokasi para perampok.

Museum Louvre mulai dibuka kembali untuk pengunjung pada Rabu, dua hari setelah pencurian perhiasan berharga.

Pada 19 Oktober, pencuri membobol Museum Louvre dan mencuri sembilan perhiasan dari 23 koleksi Napoleon dan Permaisuri. Barang-barang yang dicuri antara lain tiara, anting-anting, kalung, dan bros yang dulunya milik ratu dan permaisuri Prancis.

Menteri Dalam Negeri Prancis Laurent Nunez mengatakan, para pencuri membobol Museum Louvre melalui jendela menggunakan tangga yang terpasang pada alat pemetik ceri, memotong kaca jendela dengan gerinda sudut, dan kemudian melarikan diri dengan skuter.

Nunez tidak menutup kemungkinan bahwa para pelaku adalah warga negara asing. Le Parisien melaporkan, pencurian tersebut dilakukan oleh kelompok empat orang, dua di antaranya membobol museum.

Sumber: Antara
 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: