BNPB Catat 6 Bencana di Beberapa Wilayah Indonesia pada 1–2 Agustus 2025

BeritaNasional.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan adanya enam bencana signifikan yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia dalam kurun waktu 24 jam, terhitung mulai Jumat (1/8) pukul 07.00 WIB hingga Sabtu (2/8) pukul 07.00 WIB.
Menurut Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, bencana pertama adalah tanah longsor di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Jambi.
Kejadian yang dipicu oleh hujan deras pada Rabu (30/7) ini menewaskan dua orang yang tertimbun longsoran. Sebanyak dua rumah warga juga mengalami kerusakan.
Bencana serupa juga melanda Kabupaten Seluma, Bengkulu, pada Jumat (1/8) pukul 11.45 waktu setempat.
Hujan deras menyebabkan longsor yang menutup akses jalan utama menuju Desa Padang Capo, membuat kendaraan roda empat tidak bisa melintas. Hingga kini, hujan masih terus mengguyur wilayah tersebut.
Selain longsor, banjir juga merendam 110 rumah dan 40 pertokoan di enam kecamatan di Provinsi Bengkulu. Banjir dengan ketinggian 30 hingga 100 cm ini juga menggenangi empat ruas jalan. Beruntungnya, banjir dilaporkan telah surut.
Karhutla dan Kekeringan Melanda, Erupsi Gunung Lewotobi Masih 'Awas'
Di sisi lain, bencana hidrometeorologi kering juga terjadi di beberapa daerah. Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) seluas 200 hektare melanda Nagari Lubuak Layang, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, pada Jumat (1/8).
Tim gabungan masih berupaya memadamkan api yang membentang sepanjang 15 km, meski terkendala peralatan.
Sementara itu, kekeringan melanda dua wilayah berbeda. Di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, warga kesulitan mendapatkan air bersih akibat minimnya curah hujan. Kondisi serupa juga terjadi di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, di mana 315 jiwa terdampak akibat berkurangnya debit air. BNPB telah mendistribusikan air bersih di kedua wilayah tersebut.
BNPB juga terus memantau perkembangan erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di NTT. Pada Sabtu (2/8) pukul 01.05 WITA, terjadi erupsi dengan tinggi kolom abu mencapai 18.000 meter.
Status gunung masih berada di Level IV (Awas). Erupsi ini juga berdampak pada penundaan dan pembatalan 24 penerbangan di Bandara Ngurah Rai, Bali.
BNPB Imbau Masyarakat Waspada
Merespons serangkaian bencana ini, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk selalu waspada.
Untuk menghadapi potensi karhutla, masyarakat diminta untuk tidak membakar lahan dan tidak membuang puntung rokok sembarangan, terutama di wilayah dengan risiko kebakaran tinggi seperti Sumatera, Jawa, dan Nusa Tenggara.
Terkait bencana hidrometeorologi basah, BNPB meminta warga di daerah berpotensi hujan lebat agar selalu memutakhirkan informasi cuaca.
Jika hujan deras disertai angin kencang, hindari berteduh di bawah pohon atau bangunan yang tidak kokoh. Bagi warga di lereng gunung berapi, waspada terhadap bahaya banjir lahar dingin dan ikuti arahan evakuasi dari pemerintah setempat.
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 10 jam yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 11 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu