Menlu Berharap Bantuan Indonesia ke Gaza Bisa Dikirim via Darat

BeritaNasional.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono mengatakan, ia berharap agar bantuan kemanusiaan yang akan dikirimkan Indonesia ke Jalur Gaza, termasuk bantuan 10.000 ton beras, akan dikirim via jalur darat dan tidak diterjunkan dari udara (airdrop).
“Semoga tidak di-airdrop. Kami berharap jalur bantuan kemanusiaan segera dibuka. Kami paham airdrop risikonya besar,” kata Sugiono setelah menerima Menlu Belarus Maxim Ryzhenkov di Kantor Kementerian Luar Negeri.
Dia mengatakan, penerjunan bantuan dari udara berisiko besar dan dapat membahayakan masyarakat Palestina di Jalur Gaza yang amat membutuhkan bantuan tersebut. “Terlebih banyak masalah-masalah teknis yang harus diurus,” kata Sugiono terkait pengiriman bantuan via penerjunan udara itu.
Untuk itu, ia menyerukan supaya Israel segera membuka akses bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza seluas-luasnya dan supaya mereka tidak menjadikan kelaparan sebagai senjata perang yang semakin menyengsarakan rakyat Gaza.
“Yang jadi korban adalah anak-anak dan bayi-bayi. Apalagi, gambar-gambar yang beredar di mana-mana itu adalah sesuatu yang pasti mengusik siapapun yang masih punya rasa kemanusiaan,” ucapnya.
Sementara itu, Sugiono juga memastikan bahwa bantuan 10.000 ton beras yang rencananya dikirimkan Indonesia ke Jalur Gaza untuk meredakan krisis kemanusiaan akibat blokade dan agresi Zionis Israel tersebut sedang dalam persiapan untuk segera dikirim.
Dalam orasi yang disampaikannya pada Aksi Bela Palestina di Monumen Nasional (Monas) Jakarta, Ahad (3/8), dia menegaskan bahwa bantuan tersebut merupakan bentuk dari komitmen konkret pemerintah Indonesia dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina.
Sugiono menyebut dukungan Indonesia terhadap Palestina merupakan “amanat konstitusi dan komitmen kebangsaan” dan selaras dengan amanat Presiden RI Prabowo Subianto sejak dilantiknya pada Oktober 2024.
Dia pun mengatakan bahwa Indonesia telah menyalurkan lebih dari 4.400 ton logistik dan ratusan miliar rupiah untuk memasok bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
Sejumlah negara telah memulai kembali penerjunan (airdrop) bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza sejak pekan lalu. Pada Jumat (1/8), Uni Emirat Arab (UEA) dan Yordania memimpin bantuan kemanusiaan lintas negara melalui pengiriman udara ke Gaza, yang juga melibatkan pesawat dari Prancis, Jerman, Italia, dan Spanyol.
Lebih lanjut, pemerintah Kanada pada Senin (4/8) mengumumkan telah pula menjatuhkan 10 ton bantuan kemanusiaan melalui udara ke Gaza.
Sumber: Antara
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 19 jam yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu