Indonesia Butuh 9 Juta Talenta Digital, Kemkomdigi Jawab Lewat AI Talent Factory

Oleh: Imantoko Kurniadi
Sabtu, 20 September 2025 | 20:38 WIB
Pelajar diberikan sosialisasi soal perlintasan kereta api (Beritanasional/Oke Atmadja)
Pelajar diberikan sosialisasi soal perlintasan kereta api (Beritanasional/Oke Atmadja)

BeritaNasional.com -  Dalam upaya memperkuat posisi Indonesia di era kecerdasan buatan, Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) meluncurkan program AI Talent Factory yang difokuskan untuk membentuk talenta digital unggul di bidang Artificial Intelligence (AI).

Program ini dirancang sebagai langkah strategis untuk mencetak sumber daya manusia yang mampu menjawab tantangan zaman melalui teknologi AI.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemkomdigi, Bonifasius Wahyu Pudjianto, menjelaskan bahwa program ini tak hanya menargetkan peserta pemula atau menengah, tetapi juga menyiapkan mereka hingga ke level mahir.

"AI Talent Factory hadir bukan hanya untuk mencetak beginner atau intermediate talent, tetapi talenta advance yang siap menghadapi problematika yang dihadapi bangsa," ujarnya dalam keterangan resmi yang dikonfirmasi pada Sabtu (20/9/2025).

Bangun Teknologi AI dari Indonesia, untuk Indonesia

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, turut menyampaikan optimismenya bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam membangun talenta AI yang bisa bersaing secara global.

Ia juga menekankan pentingnya memanfaatkan kekayaan budaya dan bahasa lokal sebagai bagian dari pengembangan teknologi buatan sendiri.

"Akan sangat baik kalau kita, misalnya untuk generative AI LLM atau Large Language Model itu kita bisa buat sendiri dengan menggunakan bahasa kita sendiri," katanya.

"Bahasa-bahasa daerah kita cukup kaya, suku kita cukup banyak, keragaman budaya kita juga luar biasa," ia menambahkan.

Nezar menegaskan bahwa ke depan, Indonesia membutuhkan lebih banyak talenta digital yang tak hanya bisa mengoperasikan teknologi, tetapi juga menciptakan solusi berbasis teknologi untuk menjawab berbagai kebutuhan masyarakat.

"Kita butuh sekitar sembilan juta talent lagi, dan kita juga harus berpikir bukan talent yang cuma sebagai users, tapi talent yang bisa masuk sebagai deployer sekaligus developer," ujarnya.

Program AI Talent Factory ini menjadi bagian dari langkah jangka panjang Kemkomdigi dalam mendorong ekosistem digital nasional. Salah satu bentuk kolaborasinya saat ini adalah dengan Universitas Brawijaya, yang digandeng sebagai mitra strategis untuk memperluas jangkauan pelatihan AI di kalangan akademisi dan generasi muda.

Dengan dukungan lintas sektor, inisiatif ini diharapkan mampu menciptakan generasi baru ahli AI yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga memiliki semangat kebangsaan dan pemahaman lokal yang kuat.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: