Banggar DPR Sebut Seharusnya Danantara yang Tanggung Utang Whoosh

Oleh: Ahda Bayhaqi
Rabu, 05 November 2025 | 07:23 WIB
Kereta cepat Whoosh (Foto/KCIC)
Kereta cepat Whoosh (Foto/KCIC)

BeritaNasional.com - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah menyebut seharusnya BPI Danantara yang menyelesaikan masalah utang kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh. Sebab BUMN tidak lagi berada dalam kekuasaan Kementerian Keuangan, tetapi Danantara.

"Dia berdiri sendiri Danantara. Dan dari federnya masuknya ke Danantara. Sesungguhnya make sense saja, wajar saja," ujar Said kepada wartawan, dikutip Rabu (5/11/2025).
 
"Dan menjadi kewajiban Danantara untuk menyelesaikan seluruh proses yang terjadi di KCIC. Termasuk liability-nya. Termasuk hutangnya," sambungnya.

Said menjelaskan awal permulaan masalah utang karena business to business. Namun, diambil alih oleh pemerintah, maka APBN yang menanggung. Namun, belakangan BUMN sudah tidak lagi masuk kekuasaan Kementerian Keuangan.

Said mempercayakan kepada Presiden Prabowo Subianto yang akan mengambil kebijakan terkait penyelesaian utang Whoosh.

"Bahwa kemudian Bapak Presiden ngambil kebijakan lain. Kita akan lihat seperti apa kebijakan Bapak Presiden. Kalau itu akan dibebankan hutangnya kepada APBN yang harus menanggung membayar hutang KCIC," jelas Said.

Said yakin kekuatan fiskal negara masih baik. Tetapi cadangan anggaran itu seharusnya dipergunakan untuk sektor rill.

"Ini bukan soal sanggup, tidak sanggup. Karena fiskal kita masih oke, masih baik. Walaupun baik dalam pengertian, ya cadangan saja," katanya.

Diberitakan, Presiden Prabowo Subianto menegaskan dirinya akan bertanggung jawab atas permasalahan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) alias Whoosh.

Hal itu disampaikan mantan menteri pertahanan tersebut saat meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru, Jakarta Pusat, pada Selasa (4/11/2025).

“Kemudian, nggak usah khawatir ribut-ribut Whoosh. Saya sudah pelajari masalahnya, tidak ada masalah, saya akan tanggung jawab nanti Whoosh semuanya,” kata Prabowo dalam sambutannya.

Prabowo menilai Indonesia memiliki kemampuan untuk menangani persoalan tersebut. Ia juga meminta seluruh pihak agar tidak memperkeruh situasi terkait proyek kereta cepat itu.

“Indonesia bukan negara sembarangan, saya hitung nggak ada masalah. PT KAI nggak usah khawatir, semuanya nggak usah khawatir. Kita layani rakyat kita, kita berjuang untuk rakyat kita,” ujar Prabowo.


 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: