Projo dari Bahasa Sansekerta dan Jawa, Cek Faktanya!

Oleh: Kiswondari
Rabu, 05 November 2025 | 08:25 WIB
Projo dari bahasa Sansekerta dan Jawa, cek faktanya! (Foto/Projo)
Projo dari bahasa Sansekerta dan Jawa, cek faktanya! (Foto/Projo)

BeritaNasional.com - Pernyataan Ketua Umum relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi tentang makna 'projo' pada Kongres III Projo 1-2 November 2025 kemarin cukup menggelitik. Tak hanya berdalih bahwa projo bukanlah singkatan dari Pro Jokowi, dia mengklaim bahwa projo berasal dari bahasa Sansekerta dan bahasa Jawa. Mari cek faktanya tentang projo dalam bahasa Sansekerta dan projo dalam bahasa Jawa.

Pada pembukaan Kongres II Projo, Budi Arie menjelaskan bahwa projo bukanlah singkatan melainkan kata dari bahasa Sansekerta dan Jawa Kawi. Ia menyebut projo sebagai "Pro Jokowi" lantaran mudah diucapkan ke media kala itu. Eks Menteri Koperasi itu menjelaskan bahwa arti projo dalam bahasa Sansekerta adalah negara atau negeri. Sementara itu, arti projo dalam bahasa Jawa Kawi adalah rakyat.

"Jadi projo itu sendiri artinya adalah negeri dalam bahasa Sansekerta, dan dalam bahasa Jawa Kawi itu artinya rakyat," ujar Budi saat pengadaan Kongres III Projo di Grand Sahid Jaya, Sudirman, Jakarta.

Menurut Budi Arie, projo artinya dalam bahasa Jawa Kawi yaitu "rakyat" dan bahasa Sanskerta, yakni "negara" yang jika digabungkan akan menghasilkan kombinasi makna yang utuh. Dengan demikian, kata dia, para kaum atau anggota Projo adalah mereka yang cinta terhadap negara sekaligus rakyatnya.

Fakta Projo di Kamus

Berdasarkan penelusuran BeritaNasional di berbagai kamus bahasa Sansekerta, bahasa Jawa Kawi dan bahasa Jawa pada Rabu (5/11/2025), tidak ditemukan kata 'projo' sebagaimana yang dijelaskan oleh Budi Arie.

Dalam Kamus Sansekerta-Indonesia karya Dr. Purwadi, M.Hum. dan Eko Priyo Purnomo, SIP, yang dirilis BudayaJawa.com pada 2008, tidak terdapat kata 'projo' dan yang ada hanya 'praja' yang berarti pemerintahan, kerajaan atau istana.

Pada Kamus Kawi-Jawa karya CF. Winter dan R.Ng. Ranggawarsita cetakan Gadjah Mada University Press pada 1987 misalnya, tidak terdapat kata 'projo', yang ada hanya 'praja' yang diartikan sebagai nagari yang bermakna tanah kelahiran, tanah air atau negara.

Lalu pada Kamus Bahasa Jawa-Indonesia (KBJI) online yang dikembangkan dan dikelola oleh Balai Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, tidak ditemukan kata 'projo'. Yang ditemukan hanyalah 'praja' dengan bunyi 'praja' bukan 'projo' yang berarti abdi, rakyat, juga diartikan sebagai martabat atau harga diri seseorang.

Dengan demikian, tidak ditemukan arti 'projo' yang dimaksud Budi Arie dalam bahasa Sansekerta maupun bahasa Jawa Kawi. Semoga informasi ini bermanfaat bagi para pembaca.

sinpo

Editor: Kiswondari
Komentar: