Terima Utusan Presiden Korea, Ketua DPR Bahas Penempatan PMI yang Tertunda

Oleh: Ahda Bayhaqi
Selasa, 12 Agustus 2025 | 16:45 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani menerima Delegasi Utusan Khusus Presiden Republik Korea di Kompleks Parlemen. (Foto/Istimewa)
Ketua DPR RI Puan Maharani menerima Delegasi Utusan Khusus Presiden Republik Korea di Kompleks Parlemen. (Foto/Istimewa)

BeritaNasional.com - Ketua DPR RI Puan Maharani menerima kunjungan Delegasi Utusan Khusus Presiden Republik Korea Cho Jeong-Sik, Seo Young-Kyo, dan Lee Jae-Gang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (12/8/2025).

Pertemuan membahas pembaruan penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Korea Selatan yang tertunda.

"Tentunya saya ingin mengucapkan selamat atas terpilihnya Presiden Republik Korea yang baru, Yang Mulia Presiden Lee Jae-Myung. Saya berharap di bawah kepemimpinan beliau, Republik Korea semakin maju dan kemajuannya berdampak positif bagi stabilitas di Kawasan Asia Timur," ujar Puan.

Puan berharap Presiden Lee Jae-Myung membawa hubungan bilateral antara Indonesia dengan Republik Korea Selatan semakin berkembang positif dan bermanfaat bagi rakyat kedua negara.

"Kunjungan bapak ibu sekalian sebagai Utusan Khusus Presiden Korea mencerminkan komitmen pemerintah Korea yang baru untuk terus mengembangkan hubungan baik Indonesia dan Korea," ujar Puan.

Politikus PDI Perjuangan ini mengatakan, Indonesia dan Republik Korea memiliki kesamaan nilai sebagai negara yang menjunjung demokrasi, hak asasi manusia, dan aturan hukum.

Dalam situasi dunia yang penuh ketidakpastian, kedua negara disebut perlu terus memperkuat kerja sama untuk memajukan perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan di kawasan. 

"Kedua negara juga perlu memajukan kerja sama internasional, dan mendorong penyelesaian perang dan konflik. Kita harus bersama mengubah wajah dunia yang ditandai perang di berbagai wilayah menjadi dunia yang damai. Sehingga kita dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat kedua negara," ujar Puan.

Puan mengapresiasi dukungan Republik Korea bagi pembangunan Indonesia, termasuk bidang industri, hilirisasi, kesehatan, pembangunan berkelanjutan, ekonomi digital, dan lainnya.

Perdagangan bilateral kedua negara pada tahun 2024 diketahui mencapai US$ 20,13 miliar, sedikit menurun dari tahun 2023. 

Kendati demikian, Puan menilai, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi pada triwulan II tahun 2025 yang mencapai 5,12 persen menjadi peluang bagi para pengusaha Korea untuk mengekspansi investasinya di Indonesia.

"Saya berharap arus perdagangan akan meningkat secara besar tahun ini dan di masa mendatang," ujar Puan.

Puan mendorong dilakukannya pembahasan terkait kerjasama penempatan PMI di Korea yang tertunda. Sebagai informasi, MoU Employment Permit System (EPS) antara Indonesia dan Korea belum diperpanjang karena pihak Korea tidak sepakat dengan elemen perlindungan pekerja perikanan. 

"PMI di Korea adalah para pekerja yang memiliki semangat tinggi untuk bekerja dan produktif. Sehingga mereka tentu akan berkontribusi positif bagi ekonomi Korea," ujar Puan.

Ia juga mendorong peningkatan kerjasama di bidang pendidikan melalui pertukaran mahasiswa/pelajar, pengajar dan penelitian bersama.

"Tentunya akan sangat dihargai jika lebih banyak beasiswa bagi mahasiswa/ pelajar Indonesia yang akan belajar ke Korea," kata Puan.

Di akhir pertemuan, Puan mengucapkan terimakasih atas kunjungan para delegasi utusan khusus Presiden Korea ke DPR RI hari ini. Ia pun menitipkan salam untuk Presiden Korea Lee Jae-Myung yang sedang menjalankan tugas. 

"Saya percaya diskusi singkat kita ini dapat berguna untuk saling mengetahui perkembangan terkini hubungan bilateral kedua negara," ucap Puan.

"Saya berharap kunjungan bapak ibu ke Jakarta kali ini dapat berjalan lancar dan bermanfaat bagi hubungan kedua negara di masa depan," tandasnya.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: