Gempa Bekasi Terasa di Jabodetabek, BNPB Lakukan Pemantauan

Oleh: Tim Redaksi
Rabu, 20 Agustus 2025 | 21:14 WIB
Ilustrasi gempa Bekasi. (Foto/Ist)
Ilustrasi gempa Bekasi. (Foto/Ist)

BeritaNasional.com -  Gempa berkekuatan magnitudo 4,9 terasa di wilayah Jakarta dan sekitarnya pada Rabu (20/8/2025) malam, tepatnya pukul 19.54 WIB.

Berdasarkan hasil analisis awal dari data seismik, gempa ini berpusat di daratan, sekitar 14 kilometer tenggara Kabupaten Bekasi, pada kedalaman 10 kilometer. Lokasinya tercatat di koordinat 6,48 Lintang Selatan dan 107,24 Bujur Timur.

Getaran berlangsung cukup singkat, sekitar 1 hingga 4 detik, namun cukup untuk membuat warga Jakarta berhamburan keluar rumah dan gedung tinggi.

Tidak hanya di ibu kota, gempa juga terasa cukup kuat di wilayah sekitar seperti Depok, Bekasi (kota dan kabupaten), Bogor, Karawang, hingga Purwakarta, Jawa Barat.

Merespons kejadian ini, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Dr. Suharyanto, segera memerintahkan timnya untuk melakukan pemantauan langsung dan berkoordinasi dengan BPBD di berbagai daerah terdampak.

"Segera cek dan laporkan," kata Kepala BNPB, dikutip dalam keterangannya, Rabu (20/8/2025).

Koordinasi dilakukan bersama BPBD Provinsi DKI Jakarta, BPBD Kota dan Kabupaten Bekasi, serta wilayah sekitar seperti Tangerang dan Bogor untuk melakukan kajian cepat di lapangan.

Hingga pernyataan ini disampaikan, belum ditemukan laporan terkait kerusakan bangunan atau korban jiwa akibat gempa. Namun, tim gabungan masih terus melakukan pemantauan dan akan menyampaikan informasi terkini secara berkala.

Warga Diimbau Waspada

BMKG mencatat adanya satu gempa susulan dengan magnitudo 2,1 pada pukul 20.35 WIB. Karena itu, masyarakat diminta tetap siaga namun tidak panik.

Jika berada di dekat bangunan retak atau struktur yang tampak tidak stabil, sebaiknya menjauh untuk menghindari risiko cedera. Hindari berdiri dekat kaca atau benda tergantung yang bisa jatuh akibat getaran.

Bagi warga yang tinggal di gedung tinggi, penting untuk tidak menggunakan lift selama masa waspada gempa. Gunakan tangga darurat sebagai jalur evakuasi utama.

Sebagai bentuk kesiapsiagaan, masyarakat disarankan membuat sistem peringatan dini secara sederhana. Salah satunya dengan menyusun kaleng bekas atau panci di tempat tinggi. Jika gempa terjadi, bunyi yang dihasilkan dari jatuhnya benda-benda tersebut bisa menjadi tanda untuk segera keluar dari bangunan.

Pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk hanya mengakses informasi resmi dari BNPB, BPBD, dan BMKG guna menghindari berita palsu atau hoaks yang dapat memperkeruh situasi.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: