Angin Puting Beliung dan Bencana Hidrometeorologi Hantam Beberapa Wilayah Indonesia

Oleh: Tim Redaksi
Senin, 08 September 2025 | 20:31 WIB
Angin puting beliung melanda Desa Tiga Pulau, Kabupaten Tojo Una Una, Provinsi Sulawesi Tengah. (Foto/BNPB)
Angin puting beliung melanda Desa Tiga Pulau, Kabupaten Tojo Una Una, Provinsi Sulawesi Tengah. (Foto/BNPB)

BeritaNasional.com - Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyebutkan bahwa kejadian cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi mendominasi wilayah Indonesia pada awal pekan ini. Menurutnya, peristiwa yang paling menonjol antara lain angin puting beliung, banjir, dan kebakaran hutan serta lahan (karhutla).

“Awal pekan ini, cuaca ekstrem seperti angin puting beliung serta bencana hidrometeorologi mendominasi beberapa wilayah di Indonesia. Kami terus memantau perkembangan agar dampak bagi masyarakat bisa diminimalkan,” ujar Abdul Muhari dalam siaran persnya, Senin (8/9/2025).

Salah satu peristiwa angin puting beliung terjadi di Desa Tiga Pulau, Kabupaten Tojo Una Una, Sulawesi Tengah, pada Sabtu (6/9/2025) pukul 03.00 WITA. Peristiwa ini menyebabkan kerusakan rumah warga dan memicu aktivitas penanganan darurat dari pihak berwenang.

Kemudian, kata dia, berdasarkan laporan BPBD Tojo Una Una mencatat sebanyak 12 unit rumah mengalami kerusakan.

“Kami bersama masyarakat terdampak gotong royong melakukan pembersihan material rumah yang rusak agar warga dapat kembali menempati rumahnya,” kata Abdul Muhari.

Peristiwa serupa juga terjadi di Kecamatan Way Serdang, Kabupaten Mesuji, Lampung pada Kamis (4/9) sekitar pukul 09.45 WIB. Sebanyak 12 unit rumah mengalami kerusakan sedang dengan perkiraan kerugian mencapai Rp17 juta. BPBD Kabupaten Mesuji langsung melakukan pendataan dan perbaikan rumah warga terdampak.

Abdul Muhari mengingatkan pentingnya kewaspadaan masyarakat menghadapi cuaca ekstrem.

“Kami mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk selalu memantau informasi resmi serta siap menghadapi bencana agar risiko kerugian dapat dikurangi,” ujarnya.sinpo

Editor: Harits Tryan
Komentar: