Prabowo Tegaskan Fokus Atasi Kesulitan Lapangan Kerja di Indonesia

Oleh: Tim Redaksi
Senin, 08 September 2025 | 22:00 WIB
Presiden Prabowo dalam pertemuan dengan media massa. (Foto/Tim Media Presiden)
Presiden Prabowo dalam pertemuan dengan media massa. (Foto/Tim Media Presiden)

BeritaNasional.com - Presiden RI Prabowo Subianto berkomitmen fokus atasi kesulitan lapangan kerja. Ia mengatakan pemerintah telah memperluas potensi besar lapangan kerja di berbagai sektor untuk masyarakat Indonesia. Hal tersebut ia sampaikan dalam pertemuan dengan media massa, Sabtu (6/9/2025) di Hambalang, Jawa Barat.

“Kita mengerti masalah kesulitan mendapat lapangan kerja di tempat-tempat tertentu dan pada golongan-golongan tertentu. Tapi kita sudah buktikan pemerintah yang saya pimpin sudah ciptakan cukup banyak lapangan kerja dan potensi lapangan kerja ke depan sangat besar,” ujar Prabowo.

Prabowo juga mengatakan saat ini pemerintah juga menyiapkan perlindungan sosial untuk rakyat yang paling miskin. 

“Kita juga sudah mengalokasikan bantalan ataupun jaringan pengaman untuk mereka yang paling susah cukup besar, saya tidak akan terlalu rinci, saudara-saudara sudah bisa cek semua nilai-nilainya itu,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Prabowo optimistis langkahnya akan didukung oleh masyarakat, walaupun ada pihak-pihak yang ingin menurunkan kepercayaan tersebut. Prabowo menilai hal itu sebagai sebuah tantangan yang perlu dihadapi dengan dialog.

“Saya sesalkan ada pihak-pihak yang ingin menurunkan kepercayaan rakyat kepada pemerintah, tapi itu kita anggap sebagai tantangan, kita akan berusaha terus-menerus komunikasi, kita menerima dialog dari mana-mana, tapi tentunya kita utamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan yang lain,” tegasnya. 

Prabowo menegaskan ia selalu berpegang pada Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 untuk melindungi rakyat Indonesia. 

“Dan pegangan saya adalah UUD kita, UUD 1945, di mana tujuan nasional kita pertama adalah bahwa negara harus melindungi segenap tumpah darah bangsa Indonesia,” tuturnya.sinpo

Editor: Harits Tryan
Komentar: