Produksi Smartphone Global Tembus 300 Juta Unit di Q2 2025, Brand China Bangkit

Oleh: Tim Redaksi
Sabtu, 13 September 2025 | 05:44 WIB
Ilustrasi realme 13 5G. (Foto/doc. realme)
Ilustrasi realme 13 5G. (Foto/doc. realme)

BeritaNasional.com -  Setelah sempat terhambat oleh penumpukan stok, industri smartphone global akhirnya menunjukkan tanda pemulihan.

Laporan terbaru dari TrendForce, mencatat bahwa produksi smartphone pada kuartal kedua (Q2) 2025 mencapai 300 juta unit, naik 4% dibanding kuartal sebelumnya dan meningkat 4,8% secara tahunan (year-on-year).

Salah satu faktor pendorong pemulihan ini adalah program subsidi dari pemerintah China yang menyasar segmen ponsel kelas menengah dan entry-level.

Program ini terbukti efektif dalam mempercepat distribusi stok yang sebelumnya menumpuk dan sekaligus meningkatkan angka produksi produsen lokal seperti Xiaomi, Oppo, vivo, hingga Transsion.

Samsung dan Apple Masih Kuasai Pasar, Meski Produksi Menurun

Meski pabrikan asal China menunjukkan pertumbuhan kuat, posisi teratas pasar global tetap dikuasai dua raksasa non-China:

  • Samsung memimpin dengan total 58 juta unit diproduksi selama Q2 2025. Angka ini menurun 5% dibandingkan Q1, penurunan wajar setelah lonjakan permintaan yang dipicu oleh peluncuran flagship Galaxy terbaru pada awal tahun.
  • Apple berada di posisi kedua dengan 46 juta unit iPhone diproduksi. Penurunan ini lebih tajam, mencapai 9% secara kuartalan, namun masih naik 4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
  • Permintaan yang kuat terhadap iPhone 16e serta potongan harga besar-besaran di China pada Mei 2025 menjadi faktor utama penopang performa Apple.

Xiaomi, Oppo, Transsion, dan vivo Tunjukkan Performa Gemilang

Di luar dua besar, pabrikan asal China menunjukkan tren positif dan merebut pangsa pasar secara agresif:

  • Xiaomi (termasuk sub-brand Redmi dan Poco) berada di posisi ketiga dengan 42 juta unit. Performa Xiaomi terbantu oleh program subsidi domestik serta ekspansi agresif ke Amerika Selatan dan Afrika.
  • Oppo (dihitung bersama OnePlus dan Realme) mencatat produksi 37 juta unit, mengalami lonjakan 35% setelah kuartal pertama yang lemah.
  • Transsion (pemilik brand Tecno, Infinix, dan itel) juga bangkit dengan peningkatan produksi 33% dibandingkan Q1, mencapai 27 juta unit. Performa Transsion solid di pasar negara berkembang seperti Afrika dan Asia Selatan.
  • vivo (termasuk iQOO) menutup enam besar dengan total 26 juta unit, naik 8% secara kuartalan.

6 Besar Kuasai 80% Pangsa Produksi Smartphone Global

Berdasarkan data TrendForce, enam produsen terbesar menyumbang 80% dari total produksi smartphone global pada kuartal kedua 2025. Tren ini menunjukkan bahwa dominasi pasar masih terkonsentrasi pada pemain-pemain besar, meskipun produsen lain mulai mencuri perhatian di beberapa wilayah.

Meningkatnya produksi smartphone di Q2 2025 menjadi sinyal positif bagi pasar global yang sebelumnya lesu akibat kelebihan stok. Meskipun Samsung dan Apple masih menguasai posisi teratas, brand-brand China semakin agresif dan sukses memanfaatkan momentum, baik dari kebijakan domestik maupun ekspansi global.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: