Rubio Tiba, Israel Intensifkan Serangan Udara ke Kota Gaza

Oleh: Tim Redaksi
Senin, 15 September 2025 | 20:00 WIB
Israel terus memborbardir Gaza (Foto/Inst Gaza Now)
Israel terus memborbardir Gaza (Foto/Inst Gaza Now)

BeritaNasional.com - Pasukan Israel menghancurkan sedikitnya 30 bangunan tempat tinggal di Kota Gaza dan memaksa ribuan warga meninggalkan rumah mereka. Tindakan ini terjadi saat Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Marco Rubio, tiba di kawasan tersebut pada Minggu (14/9/2025) waktu setempat untuk membahas masa depan konflik Israel–Palestina.

Dikutip dari Reuters, Senin (15/9/2025), Israel telah menyatakan rencananya untuk merebut Kota Gaza, yang kini menjadi tempat perlindungan sekitar satu juta warga Palestina. Pemerintah Israel menyebut langkah itu sebagai bagian dari upaya melenyapkan kelompok militan Hamas. Serangan udara dan operasi darat pun semakin diperluas ke berbagai wilayah pinggiran.

Kepemimpinan politik Hamas, yang terlibat dalam negosiasi gencatan senjata dan pembebasan sandera, sebelumnya juga menjadi sasaran serangan udara Israel di Doha, Qatar. Aksi tersebut menuai kecaman luas dan mendorong Qatar menggelar KTT darurat Arab-Islam pada Senin (15/9) untuk merumuskan langkah selanjutnya.

Rubio menyebut Washington akan membahas cara membebaskan 48 sandera yang masih ditahan Hamas, dengan hanya 20 orang diyakini masih hidup. Sesampainya di Israel, Rubio langsung mengunjungi Tembok Barat di Yerusalem sebelum bertemu Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Kunjungan itu, menurut pernyataan Departemen Luar Negeri AS, sekaligus menegaskan pengakuan Amerika atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Di sisi lain, kondisi kemanusiaan di Gaza terus memburuk. Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menghentikan layanan kesehatan di kamp Pantai, satu-satunya fasilitas kesehatan di Wadi Gaza utara. Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, melaporkan layanan air dan sanitasi hanya beroperasi separuh kapasitas, sementara 10 bangunan UNRWA telah diserang dalam empat hari terakhir.

Otoritas kesehatan Gaza menyebut sedikitnya 422 orang, termasuk 145 anak, meninggal dunia akibat kekurangan gizi dan kelaparan. Meski Israel mulai mengizinkan bantuan pangan sejak akhir Juli, PBB menegaskan jumlah bantuan masih jauh dari cukup.

Militer Israel mengklaim telah melancarkan lima gelombang serangan udara dalam sepekan terakhir dengan menargetkan lebih dari 500 lokasi, termasuk pos pengintaian Hamas, terowongan bawah tanah, dan gudang senjata. Namun, pejabat setempat menyatakan sedikitnya 45 warga tewas pada Minggu, sebagian besar di Kota Gaza.

Hamas menuding Israel telah menghancurkan lebih dari 1.600 bangunan tempat tinggal dan 13.000 tenda pengungsi sejak Agustus. Hingga kini, otoritas lokal mencatat lebih dari 64.000 orang tewas sejak kampanye militer Israel terhadap Hamas dimulai hampir dua tahun lalu, menyusul serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera 251 lainnya.sinpo

Editor: Harits Tryan
Komentar: