Tim Ekspedisi Patriot UI Ungkap Infrastruktur dan Layanan Dasar di Distrik Muting Merauke Perlu Perhatian Serius

BeritaNasional.com - Kawasan Transmigrasi (KT) Muting di Distrik Muting, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan masih membutuhkan perhatian khusus dalam bidang infrastruktur dan layanan dasar.
Beberapa infrastruktur dan layanan dasar seperti jalan, penyediaan air bersih, hingga jaringan telekomunikasi masih terbatas.
Akibatnya, perputaran ekonomi di wilayah tersebut kurang optimal. Contohnya, sebagian besar infrastruktur jalan belum beraspal. Kondisi tersebut menyulitkan jalur distribusi produksi lokal sehingga tidak jarang hasil pertanian tidak bisa terdistribusikan.
Kepala Kampung Manway Bob, Sri Riyanto menjelaskan bahwa jalan di kampung itu belum beraspal sehingga pada musim hujan pernah tidak bisa dilalui kendaraan berat, khususnya mengangkut material. Pada saat musim kemarau, jalan bisa dilalui, tetapi sangat berdebu.
‘’Bahkan, pernah hasil panen masyarakat tidak bisa tersalurkan dan busuk di jalan karena ada jalan yang tidak bisa dilewati,’’ ungkap Sri melalui keterangannya pada Selasa (16/9/2025).
Berbagai kendala tersebut diketahui pada saat Tim Ekspedisi Patriot dari Universitas Indonesia mengadakan diskusi kelompok terpumpun atau focus group discussion untuk mengumpulkan data terkait kondisi eksisting dan permasalahan infrastruktur dan layanan dasar di KT Muting yang tersebar ke dalam lima kampung, yaitu Kampung Sigabel Jaya, Kampung Seed Agung, Kampung Elnggol Jaya, Kampung Andaito, Kampung Afkab Makmur, hingga Kampung Manway Bob pada Selasa (16/9/2025).
Tim Ekspedisi Patriot UI foto bersama aparat dan kepala kampung di Distrik Muting, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan. (Foto/Dok Ekspedisi Patriot UI)
Dalam hal ini, Tim Ekspedisi Patriot adalah perwakilan dari Kementerian Transmigrasi yang bekerja sama dengan beberapa PTN seperti ITB, ITS, IPB, UGM, UI, UNPAD, hingga UNDIP dan masuk ke dalam Program Ekspedisi Patriot.
Program Ekspedisi Patriot adalah bagian dari kerangka utama Transmigrasi Patriot yang menggabungkan riset lapangan dan pengabdian kepada masyarakat secara langsung dalam upaya mempercepat pembangunan kawasan transmigrasi dari Kementerian Transmigrasi.
Program ini melibatkan mahasiswa dari semua unsur, baik jenjang S-1 hingga lulusan program S-1/S-2 untuk tinggal langsung di Kawasan Transmigrasi selama 4 bulan.
Dengan distribusi peserta yang merata di berbagai jenjang pendidikan, program ini tidak hanya memperkuat kapasitas teknis dan akademik, tetapi juga membangun kesadaran sosial dan inovasi yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Mustika Sari selaku Ketua Tim 2 Output 5 dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia menuturkan bahwa infrastruktur dan layanan dasar yang dilihat mulai dari jalan, listrik, air bersih, layanan pendidikan, layanan kesehatan, jaringan telekomunikasi, jalur distribusi produksi lokal, hingga titik isolasi.
‘’Semua itu dilihat dari aspek kondisi, kebutuhan, dan permasalahannya sehingga mendapatkan gambaran yang utuh pada saat menyusun program intervensi prioritas dan strategi pelaksanaan ke depannya dalam rangka upaya pengembangan kawasan transmigrasi,’’ katanya pada Selasa.
Berdasarkan hasil diskusi kelompok ini, kebutuhan dan harapan Distrik Muting kepada Kementerian Transmigrasi adalah pengaspalan jalan, khususnya di jalan poros dan penyediaan jalur alternatif bagi kendaraan bermuatan berat supaya jalan tidak mudah rusak, perbaikan jembatan terutama di jalan distribusi produk lokal, dan penambahan tiang listrik dan daya listrik agar mencukupi kebutuhan warga yang semakin lama semakin meningkat.
Kemudian, pembuatan penampungan air bersih dan pipa penyalurannya supaya kebutuhan air bersih mencukupi sepanjang tahun untuk semua rumah (sebagian besar mengandalkan sumur bor dan pada saat kemarau kekeringan sehingga harus mengambil air bersih di sungai yang cukup jauh), penambahan daya internet dan tower BTS untuk setiap kampung karena jaringan internet masih sulit, hingga perlu adanya fasilitasi pendaftaran BPJS KIS yang gratis sebagai jaminan kesehatan untuk warga transmigrasi langsung dari pusat.
Berbagai kebutuhan dan harapan tersebut sebenarnya sudah sejak lama didambakan masyarakat di KT Muting.
Namun,keterbatasan anggaran pemerintah daerah membuat berbagai hal tersebut belum terealisasikan hingga sekarang.
Dengan begitu, masyarakat sangat berharap dengan adanya Kementerian Transmigrasi dapat membantu mempercepat proses pembangunan infrastruktur dan layanan dasar khususnya di KT Muting sehingga berkontribusi terhadap percepatan dan pemerataan ekonomi.
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 19 jam yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu