Sri Mulyani dan Bank Dunia Bahas Infrastruktur Desa hingga Energi Terbarukan

Oleh: Tim Redaksi
Sabtu, 09 Agustus 2025 | 19:01 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menerima kunjungan Executive Director for the Southeast Asia Voting Group (EDS16) World Bank. (Foto/Kemenkeu)
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menerima kunjungan Executive Director for the Southeast Asia Voting Group (EDS16) World Bank. (Foto/Kemenkeu)

BeritaNasional.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menerima kunjungan Executive Director for the Southeast Asia Voting Group (EDS16) World Bank, Wempi Saputra, di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, pada Selasa (5/8/2025) lalu. Kunjungan ini merupakan bagian dari constituency mission untuk penyusunan laporan World Bank Group tahun anggaran 2025.

Pertemuan tersebut membahas sejumlah isu strategis yang menjadi perhatian bersama antara Indonesia dan Bank Dunia. Salah satu topik utama adalah tantangan pembangunan di Indonesia, khususnya di tingkat desa, yang masih menghadapi keterbatasan akses terhadap infrastruktur dasar.

“Salah satu topik diskusi kami adalah tantangan pembangunan di Indonesia, khususnya di tingkat desa, termasuk keterbatasan akses terhadap infrastruktur dasar. Untuk itu, skema pembiayaan yang mendukung peran pemerintah daerah dalam menangani isu-isu tersebut menjadi sangat penting,” ungkap Sri Mulyani dalam keterangannya dikutip, Sabtu (9/8/2025).

Sri Mulyani menegaskan pentingnya skema pembiayaan yang mampu mendukung peran pemerintah daerah dalam menangani permasalahan infrastruktur. Menurutnya, dukungan pembiayaan yang tepat akan mempercepat pemerataan pembangunan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa.

Selain infrastruktur, pembahasan juga mencakup potensi dan tantangan pengembangan energi terbarukan. Isu ini dinilai krusial untuk mendorong transisi energi yang berkelanjutan sekaligus mengurangi ketergantungan pada energi fosil.

Topik lain yang menjadi perhatian adalah penciptaan lapangan kerja berkualitas di era digital, serta pentingnya meningkatkan akses dan keterjangkauan teknologi. Langkah ini dianggap vital untuk mewujudkan pembangunan yang inklusif dan mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

“Pertemuan ini memperkuat komitmen bersama untuk merumuskan kebijakan yang lebih inovatif, adaptif, dan berkelanjutan dalam menghadapi tantangan global yang terus berkembang,” tukasnyasinpo

Editor: Harits Tryan
Komentar: