70 Tahun Polantas, Simak Sejarah Panjang sampai Capaian Strategis 2025

Oleh: Tim Redaksi
Rabu, 17 September 2025 | 14:46 WIB
Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho. (Foto/Humas Polri)
Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho. (Foto/Humas Polri)

BeritaNasional.com -  Polisi Lalu Lintas (Polantas) memasuki usia ke-70 tahun pada 22 September 2025.

Dengan mengusung tema Lalu Lintas Modern yang Berkeselamatan Menuju Asta Cita Indonesia Emas, peringatan Hari Lalu Lintas Bhayangkara tahun ini menjadi momentum refleksi atas perjalanan panjang pengabdian Polantas sejak resmi berdiri pada 22 September 1955.

Sejarah Polantas sejatinya dimulai sejak era Hindia Belanda, tepatnya 15 Mei 1915, ketika dibentuk satuan khusus lalu lintas bernama Voer Wesen yang kemudian dikenal sebagai Verkeerspolitie. 

Masa penjajahan Jepang sempat mereduksi peran ini, sebelum akhirnya pada era kemerdekaan kebutuhan akan polisi khusus lalu lintas semakin mendesak. 

Puncaknya, melalui Order No. 20/XVI/1955, dibentuklah Seksi Lalu Lintas Jalan di bawah Kepala Jawatan Kepolisian Negara. Sejak saat itulah, 22 September ditetapkan sebagai Hari Lalu Lintas Bhayangkara.

Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho menegaskan bahwa Polantas adalah etalase Polri yang setiap hari berhadapan langsung dengan masyarakat, sekaligus garda terdepan dalam menjaga keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas).

“Tugas besar Polantas bukan hanya mengatur lalu lintas, tetapi menyelamatkan nyawa, khususnya generasi muda, agar bangsa tidak kehilangan aset berharga di jalan raya,” ujar Agus dalam keterangannya yang dikutip pada Rabu (17/9/2025).

Refleksi tujuh dekade Polantas tidak lepas dari berbagai tantangan, mulai dari pertumbuhan kendaraan bermotor, kecelakaan lalu lintas yang masih tinggi, terutama menimpa Gen Z, perilaku berkendara berisiko, hingga tuntutan transparansi pelayanan publik. 

Namun, capaian strategis 2025 menunjukkan langkah signifikan Korlantas Polri di bawah kepemimpinan Irjen Pol Agus Suryonugroho.

Bidang Regident:Digitalisasi layanan SIM, STNK, dan BPKB, yang berkontribusi pada peningkatan indeks kepercayaan publik Polri, dari 84,83% menjadi 94,92%.

Bidang Kamseltibcarlantas: Program Polantas Menyapa, Pesantren Sahabat Lalu Lintas, penetapan Hari Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Nasional (19 September), serta kampanye Indonesia menuju Zero Over Dimensi dan Over Load. 

Bidang Gakkum: Perluasan penerapan ETLE Nasional untuk penegakan hukum berbasis teknologi, cepat, dan transparan. Manajemen Arus Lalu Lintas, Pengelolaan arus mudik Idul Fitri dan libur Nataru diapresiasi Presiden RI Prabowo Subianto sebagai yang terbaik sepanjang sejarah, serta pengamanan lalu lintas HUT RI ke-80 berjalan lancar dan aman.

Kemitraan dan Sinergi: Kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan serta hubungan harmonis dengan media dalam menggaungkan edukasi keselamatan.

Kakorlantas juga menyoroti fakta bahwa korban kecelakaan lalu lintas masih didominasi Generasi Z (lahir 1997–2012), terutama para pelajar pengguna sepeda motor. Perilaku berisiko seperti melanggar rambu, berkendara dengan kecepatan tinggi, atau abai terhadap keselamatan menjadi penyebab utama.

“Oleh karena itu, ke depan Polantas akan semakin memperkuat edukasi keselamatan di sekolah, pesantren, dan komunitas muda. Kita tidak boleh kehilangan generasi penerus bangsa hanya karena kecelakaan lalu lintas. Gen Z harus kita jaga, arahkan, dan jadikan pelopor keselamatan di jalan,” Irjen Agus.

“Tujuh puluh tahun Polantas adalah pengabdian panjang yang penuh dinamika. Kini saatnya Polantas menatap ke depan dengan tekad lebih kuat untuk menghadirkan lalu lintas modern, humanis, dan berkeselamatan, demi menyongsong Indonesia Emas 2045,” tandasnya.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: