Tiket Premier League Palsu Marak Beredar, Ratusan Fans Gagal Masuk Stadion

BeritaNasional.com - Sepak bola Inggris memang punya magnet luar biasa. Tidak sedikit fans dari seluruh dunia rela menempuh ribuan kilometer dan merogoh kocek dalam demi menyaksikan langsung laga Premier League.
Namun, pengalaman pahit dialami oleh James, seorang suporter Tottenham Hotspur asal Korea Selatan, yang harus menerima kenyataan pahit setelah ditolak masuk ke stadion karena membeli tiket dari situs tidak resmi.
Fenomena Black Market Tiket Premier League
Praktik jual-beli tiket ilegal alias black market di kompetisi Premier League kini semakin marak dan meresahkan. Investigasi yang dilakukan BBC mengungkap bahwa banyak fans tertipu membeli tiket dari situs pihak ketiga yang tidak berizin, dengan harga yang sangat tinggi namun tidak dapat digunakan untuk masuk ke stadion.
James adalah salah satu korbannya. Ia telah menempuh perjalanan sejauh 5.500 mil menuju Stadion Amex di Brighton, menghabiskan sekitar £900 (sekitar Rp17 juta) untuk satu tiket melalui situs tak resmi.
Sayangnya, saat tiketnya dipindai, sistem menolaknya. Ia pun diarahkan ke loket resmi klub, yang kemudian mengonfirmasi bahwa tiket tersebut telah dinonaktifkan karena diperoleh secara ilegal.
“Saya sangat kecewa. Saya tidak tahu soal aturan ini,” ujar James dengan wajah sedih di depan stadion.
Ratusan Tiket Diblokir, Kerugian Ditaksir Capai Ratusan Juta
James bukan satu-satunya. Menurut Brighton & Hove Albion, sebanyak 285 tiket palsu berhasil diblokir dalam pertandingan melawan Tottenham.
Klub juga mengidentifikasi 12 akun pemilik tiket musiman yang terlibat dalam penjualan ilegal dan langsung mencabut hak mereka untuk laga-laga berikutnya.
Joseph Sells, petugas investigasi tiket yang baru ditunjuk musim ini oleh Brighton, mengungkap bahwa pihaknya telah mencegah transaksi senilai lebih dari £100.000 yang seharusnya jatuh ke tangan para calo.
“Kami berinvestasi besar untuk menghentikan masalah ini dari akarnya. Kami menggunakan teknologi terbaru dan secara aktif memantau situs-situs penjual tiket gelap,” jelas Sells.
Modus Operandi Calo dan Upaya Klub Mengatasinya
Modus yang digunakan oleh calo tiket sangat canggih. Mereka menggunakan bot otomatis, identitas palsu, dan metode pembayaran dari berbagai negara untuk membeli tiket dalam jumlah besar.
Bahkan ada akun dengan nama fiktif seperti Tony Montana dari film "Scarface" yang digunakan untuk menyamar saat membeli tiket secara massal.
Brighton bekerja sama dengan klub lain dalam hal berbagi sumber daya, tetapi menggunakan software internal berbasis machine learning yang mampu mendeteksi transaksi mencurigakan.
Algoritma ini memberikan “risk score” terhadap setiap pembelian, berdasarkan pola yang tidak wajar, seperti asal negara kartu kredit, jenis perangkat yang digunakan, dan lokasi pembeli.
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu