Opera Luncurkan Peramban Neon Berbasis AI, Bisa Bikin Aplikasi dengan Perintah Suara

BeritaNasional.com - Persaingan di dunia browser atau peramban berbasis kecerdasan buatan (AI) makin panas. Kini, perusahaan pembuat peramban terkemuka Opera secara resmi meluncurkan peramban terbaru yang ditenagai AI bernama Neon pada Selasa (30/9/2025).
Dilansir dari TechCrunch pada Selasa, Neon hadir dengan kemampuan canggih yang memungkinkannya menciptakan aplikasi mini melalui perintah suara AI dan membuat perintah berulang menggunakan fitur inovatif yang disebut Kartu (Cards).
Dengan peluncuran ini, Opera secara resmi bergabung dengan tren peramban agen yang juga digarap oleh perusahaan seperti Perplexity dan The Browser Company.
Meskipun pengembangannya sudah diumumkan sejak Mei 2025, Neon awalnya hanya tersedia dalam tahap pratinjau atau uji coba tertutup. Kini, Opera mulai mengirimkan undangan kepada pengguna tertentu.
Untuk bisa menikmati berbagai fitur canggih Neon, pengguna harus membayar biaya langganan sebesar USD 19,99 per bulan (sekitar Rp 320.000).
“Kami membangun Opera Neon untuk diri kami sendiri dan untuk semua orang yang menggunakan AI secara ekstensif dalam keseharian mereka. Hari ini, kami menyambut pengguna pertama yang akan membantu membentuk masa depan penjelajahan agen bersama kami,” ujar Krystian Kolondra, EVP Browser di Opera, dalam sebuah pernyataan.
Fitur Unggulan Neon: Neon Do dan Kartu yang Inovatif
Neon menawarkan beberapa fitur AI yang melampaui chatbot biasa:
1. Neon Do: Asisten Pribadi dalam Browser
Fitur ini bertindak sebagai agen AI yang membantu pengguna menyelesaikan berbagai tugas. Contohnya, Neon Do dapat meringkas blog dari Substack dan langsung memposting ringkasan tersebut ke kanal Slack Anda.
Karena browser ini memiliki konteks riwayat penelusuran Anda, Anda juga dapat memintanya untuk mengambil detail spesifik dari video YouTube yang ditonton minggu lalu atau postingan yang dibaca kemarin. Neon juga mampu menulis cuplikan kode, yang sangat berguna untuk membuat laporan visual, tabel, atau bagan.
2. Kartu: Prompt AI yang Dapat Diulang
Fitur Kartu memungkinkan pengguna membuat perintah (prompt) AI yang dapat diulang, mirip dengan fitur Skills pada browser Dia. Ini bekerja seperti platform otomatisasi IFTTT (IF This Then That) untuk perintah AI.
Anda dapat menggabungkan beberapa kartu, misalnya "tarik-detail" dan "tabel-perbandingan", untuk membuat prompt baru yang kompleks guna membandingkan produk dari berbagai tab sekaligus. Pengguna juga dapat membuat Kartu mereka sendiri atau menggunakan yang dibagikan oleh komunitas.
Pengaturan Tab Baru dan Tantangan Dunia Nyata
Neon turut memperkenalkan fitur pengaturan tab baru bernama Tugas (Tasks). Fitur ini berfungsi sebagai ruang kerja yang mengelompokkan chat dan tab AI, mirip dengan kombinasi Grup Tab dan fitur ruang kerja di Arc Browser, namun dengan konteks AI yang terpisah.
Dalam demonstrasinya, Opera sempat menunjukkan kemampuan Neon untuk menyelesaikan tugas seperti memesan bahan makanan. Namun, perusahaan tersebut harus membuktikan bahwa klaim canggih ini benar-benar berfungsi sempurna dalam skenario penggunaan di dunia nyata.
Dengan skema langganan bulanan yang premium, Opera memposisikan Neon sebagai produk untuk pengguna berpengalaman (power users), bersaing langsung dengan Perplexity's Comet dan Dia dari The Browser Company, serta fitur AI yang ditanamkan oleh raksasa teknologi seperti Google dan Microsoft ke dalam browser mereka.
PERISTIWA | 18 jam yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 5 jam yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 2 hari yang lalu