9 Oktober Memperingati Hari Apa? Ini Daftar Lengkapnya Nasional dan Internasional

BeritaNasional.com - Tanggal 9 Oktober memperingati hari apa ? menarik untuk diketahui Bersama bahwa ada beberapa peringatan yang di akui secara nasional mapun internasional.
Yuk, Simak Selengkapnya daftar peringatan hari penting yang dihimpun oleh Beritanasional.com
1. Hari Pos Sedunia: 150 Tahun Menghubungkan Dunia
Setiap tanggal 9 Oktober, dunia memperingati Hari Pos Sedunia (World Post Day). Peringatan ini pertama kali dideklarasikan oleh Kongres Pos Universal (UPU) pada tahun 1969 di Tokyo, untuk mengenang berdirinya UPU pada tahun 1874.
Tujuan utama Hari Pos Sedunia adalah meningkatkan kesadaran tentang peran penting layanan pos dalam kehidupan sehari-hari. Layanan pos tidak hanya mengantarkan surat dan paket, tetapi juga menjadi tulang punggung komunikasi, ekonomi, dan sosial global.
Tahun 2024 menjadi momen istimewa karena menandai 150 tahun berdirinya UPU. Mengusung tema “150 Tahun Memungkinkan Komunikasi dan Memberdayakan Masyarakat Lintas Negara”, peringatan ini menegaskan kembali komitmen layanan pos untuk terus melayani masyarakat dunia di era digital yang terus berkembang.
2. Hari Surat Menyurat Internasional: Menjaga Tradisi Komunikasi Tulisan
Masih di tanggal yang sama, dunia juga memperingati Hari Surat Menyurat Internasional (World Letter Writing Day). Momen ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya surat-menyurat dalam membangun komunikasi lintas budaya dan generasi.
Sebagai bentuk perayaan, Universal Postal Union (UPU) menyelenggarakan Kompetisi Menulis Surat Internasional untuk anak-anak berusia maksimal 15 tahun. Kegiatan ini menjadi wadah edukatif untuk mengasah kemampuan menulis sekaligus menjaga semangat menunggu surat yang kini mulai jarang ditemui di era digital.
3. Hari Menghentikan Penindasan Nasional: Lawan Bullying, Dukung Empati
Tanggal 9 Oktober juga diperingati sebagai Hari Menghentikan Penindasan Nasional (National Stop Bullying Day). Momen ini jatuh pada Rabu kedua bulan Oktober setiap tahunnya, dengan tujuan mengajak sekolah, komunitas, dan organisasi untuk bersatu melawan segala bentuk perundungan.
Gerakan anti-bullying modern banyak terinspirasi oleh penelitian Dr. Dan Olweus, psikolog asal Norwegia yang sejak tahun 1970-an mempelopori studi tentang intimidasi di sekolah.
Tragedi di tahun 1983 yang melibatkan kasus bunuh diri tiga anak korban perundungan memicu lahirnya Program Pencegahan Intimidasi Olweus — tonggak utama gerakan anti-bullying global.
Kini, berbagai organisasi seperti National Bullying Prevention Center (2006) dan Program STOMP (2005) aktif mengampanyekan penghentian bullying, termasuk cyber bullying, rasisme, hingga homofobia. Negara bagian seperti California dan Georgia juga telah menerapkan undang-undang anti-penindasan untuk melindungi warganya.
4. Hari Perawat Darurat: Menghargai Pahlawan Lini Depan
Selain itu, 9 Oktober juga bertepatan dengan Hari Perawat Darurat (Emergency Nurses Day). Peringatan ini pertama kali digagas oleh Emergency Nurses Association (ENA) pada tahun 1989 untuk menghormati dedikasi para perawat gawat darurat di seluruh dunia.
Para perawat darurat menghadapi berbagai situasi kritis setiap hari — mulai dari kecelakaan, serangan alergi, hingga kasus medis mendesak lainnya.
Mereka bekerja cepat, penuh kasih sayang, dan siap siaga dalam kondisi apapun. Sejak tahun 2001, ENA bahkan memperluas peringatan ini menjadi Pekan Perawat Gawat Darurat, guna memberikan apresiasi lebih luas kepada tenaga kesehatan di seluruh dunia.
5. Hari Hangul Korea Selatan: Merayakan Identitas Bahasa dan Literasi
Bagi masyarakat Korea Selatan, tanggal 9 Oktober adalah Hari Hangul (Hangeul Day) — hari untuk memperingati penemuan dan proklamasi alfabet Korea oleh Raja Sejong Agung pada tahun 1446.
Sebelum Hangul diciptakan, masyarakat Korea menulis menggunakan aksara Cina (Hanja) yang sulit dipelajari. Akibatnya, hanya kaum elit yang dapat menulis dan membaca.
Raja Sejong menciptakan Hangul sebagai sistem tulisan fonetik yang mudah dipelajari agar seluruh rakyat Korea bisa melek huruf.
Meski sempat dilarang selama Dinasti Choson, Hangul berhasil bangkit dan kini menjadi simbol kebanggaan nasional Korea.
Berkat Hangul, Korea Selatan kini dikenal sebagai salah satu negara dengan tingkat literasi tertinggi di dunia.
6. Hari Kemerdekaan Uganda: Dari Kolonialisme ke Kedaulatan
Terakhir, tanggal 9 Oktober juga menandai Hari Kemerdekaan Uganda. Negara di kawasan Afrika Tengah ini resmi merdeka dari protektorat Inggris pada tahun 1962.
Sebelumnya, Uganda sempat menjadi wilayah perebutan antara Inggris dan Jerman, hingga akhirnya dikuasai penuh oleh Inggris. Namun, perjuangan rakyatnya untuk merdeka tak pernah padam.
Setelah pemilihan umum pada tahun 1961, Uganda akhirnya menjadi negara berdaulat dengan sistem pemerintahan sendiri.
Kini, setiap Hari Kemerdekaan Uganda, rakyatnya merayakan dengan parade dan festival budaya yang menggambarkan semangat nasionalisme serta menarik perhatian wisatawan dari seluruh dunia.
Tanggal 9 Oktober menyimpan begitu banyak makna dan sejarah penting dari berbagai belahan dunia.
Dari Hari Pos Sedunia yang mempererat komunikasi global, hingga Hari Menghentikan Penindasan Nasional yang menanamkan nilai empati dan kemanusiaan — semuanya mengingatkan kita bahwa dunia terus berubah, namun nilai-nilai solidaritas dan kemanusiaan harus tetap dijaga.
(Rep/Nissa)
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 2 hari yang lalu
EKBIS | 5 jam yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 22 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu