Job Hugging, Tren Baru Generasi Muda di Tengah Ketidakpastian Ekonomi

Oleh: Tim Redaksi
Rabu, 08 Oktober 2025 | 23:30 WIB
Ilustrasi Job Hugging, Tren Baru Generasi Muda di Tengah Ketidakpastian Ekonomi. (Foto/freepik)
Ilustrasi Job Hugging, Tren Baru Generasi Muda di Tengah Ketidakpastian Ekonomi. (Foto/freepik)

BeritaNasional.com - Setelah tren job hopping yang populer di kalangan pekerja muda beberapa tahun terakhir, kini muncul fenomena baru yang justru berlawanan arah: job hugging. Istilah ini tengah ramai dibicarakan di dunia kerja modern, terutama di kalangan Generasi Z dan Milenial, sebagai cerminan rasa cemas di tengah situasi ekonomi global yang tak menentu.

Secara sederhana, job hugging menggambarkan kebiasaan seseorang yang memilih bertahan di pekerjaan saat ini meski merasa tidak bahagia, tidak berkembang, atau kehilangan semangat. 

Mereka seolah “memeluk erat” pekerjaannya karena faktor keamanan finansial dan kestabilan, bukan karena kepuasan karier. Fenomena ini muncul seiring meningkatnya ketidakpastian ekonomi, maraknya PHK, serta menurunnya peluang rekrutmen di banyak industri.

Rasa Aman yang Bisa Menjadi Bumerang

Meski memberi rasa aman, bertahan terlalu lama dalam pekerjaan yang tidak lagi memberikan ruang tumbuh bisa membawa dampak negatif. Di antaranya, stagnasi karier, turunnya motivasi, hingga risiko kehilangan daya saing di pasar kerja. Tanpa disadari, rasa takut untuk keluar dari zona nyaman bisa membuat pekerja terjebak dalam rutinitas tanpa arah.

Mengubah “Bertahan” Jadi Kesempatan Tumbuh

Namun, job hugging tidak selalu berarti hal buruk. Dengan strategi yang tepat, fase ini bisa dijadikan momentum untuk memperkuat diri dan menyiapkan langkah berikutnya. Beberapa cara yang bisa dilakukan antara lain:
•    Refleksi diri: Pahami alasan Anda bertahan, apakah karena keamanan atau justru ketakutan.
•    Kembangkan diri: Ambil kesempatan pelatihan, proyek baru, atau tanggung jawab tambahan di kantor.
•    Rencanakan karier jangka panjang: Tentukan arah dan target profesional Anda untuk beberapa tahun ke depan.
•    Bangun relasi: Cari mentor dan perluas jaringan agar lebih siap menghadapi perubahan.
•    Siapkan strategi keluar: Miliki rencana cadangan seperti dana darurat, side hustle, atau portofolio baru jika ingin pindah kerja.

Fenomena job hugging menjadi refleksi tentang bagaimana generasi pekerja muda beradaptasi dengan ketidakpastian ekonomi. Dengan pendekatan yang bijak, bertahan bukan lagi tanda stagnasi, melainkan strategi cerdas untuk menjaga stabilitas sambil tetap membuka ruang pertumbuhan pribadi dan profesional.

(Rep/Sisilia)sinpo

Editor: Harits Tryan
Komentar: