Erick Thohir Ungkap Alasan Kluivert Dipecat dan Kriteria Pelatih Timnas Indonesia Selanjutnya

Oleh: Tarmizi Hamdi
Jumat, 24 Oktober 2025 | 19:10 WIB
Ketum PSSI Erick Thohir saat memberikan keterangan. (BeritaNasional/Satria Ismoyojati)
Ketum PSSI Erick Thohir saat memberikan keterangan. (BeritaNasional/Satria Ismoyojati)

BeritaNasional.com - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir buka suara mengenai pemutusan kontrak Pelatih Patrick Kluivert.

Dia menegaskan bahwa keputusan tersebut diambil atas dasar mutual agreement atau kesepakatan bersama.

Berbicara kepada awak media di Ruang Pers Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (24/10/2025), Erick menjelaskan bahwa kedua belah pihak menyadari sulitnya mencapai salah satu target utama, yaitu lolos ke Piala Dunia.

"Jadi, yang kita sepakati kan mutual agreement, memutuskan kontrak. Karena dari pihak mereka menyadari salah satu targetnya adalah bagaimana lolos ke Piala Dunia, tidak mudah. Kami juga menyadari itu menjadi bagian dari target yang kita dorong sama-sama. Jadi, kesepakatan bersama," ujar Erick Thohir.

Erick menegaskan bahwa keputusan individu tim pelatih untuk kembali ke negara asal atau tetap di Indonesia adalah hal di luar kewenangan federasi. Ia menekankan bahwa hubungan kerja sama telah berakhir secara positif.

"Kalau mengenai individu mereka memutuskan pulang, atau memutuskan tinggal di sini, itu bagian tentu di luar konteks kami federasi ataupun saya sendiri. Yang jelas, hubungan kerja samanya selesai, kami review bersama-sama, dan positif hubungannya. Ini yang kita jaga untuk menjaga yang sedang kita bangun ke depan," tambahnya.

Kriteria Pelatih Baru

Mengenai kriteria pelatih kepala yang baru, Erick Thohir menyatakan PSSI mencari sosok yang tidak hanya fokus pada target jangka pendek, tetapi juga mampu menyelaraskan program pengembangan sepak bola nasional secara menyeluruh.

PSSI memiliki target ambisius, yakni menembus 16 besar AFC Asian Cup 2027, mengingat ranking Indonesia di Asia masih berada di sekitar posisi 20 besar. Pencapaian ini diharapkan membuka kembali peluang lolos ke Piala Dunia.

"Nah, karakter pelatihnya ini yang kita lagi cari. Tentu tidak ada pelatih yang sempurna. Ada pelatih yang kuat di management pemain, tetapi taktikal belum, tetapi dia di-support timnya. Ada juga pelatih yang kuat di taktikal, tapi x factor pemain minta timnya urusin," papar Erick.

Menurut Erick, pelatih yang dicari harus bisa bekerja sama erat dengan Direktur Teknik (TD) dan Badan Tim Nasional (BTN). Tujuannya adalah membangun sistem yang terintegrasi di semua level tim usia muda.

"Hubungan antarpelatih kompleks, ini yang harus kita jaga supaya kita bisa punya sistem sepak bola yang sama seperti negara Asia maju. Enggak bisa pelatih U-17 beda, U-20 beda, U-23 beda, sinkronisasi pemain nanti bagaimana. Itu yang kita harapkan, kita membangun sistem," tandas Erick.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: