Ini Penyebab Perut Kembang dan Cara Mengatasinya

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Senin, 27 Oktober 2025 | 17:00 WIB
Ilustrasi perut kembung (BeritaNasional/Freepik)
Ilustrasi perut kembung (BeritaNasional/Freepik)

BeritaNasional.com -  Mengalami perut kembung betul-betul membuat jadi serba salah. 

Perut kembung/bloated merupakan kondisi saat perut terasa penuh, sesak, dan tidak nyaman akibat adanya penumpukan gas di dalam saluran pencernaan. Kondisi ini bisa membuat perut terlihat lebih besar dari biasanya dan sering kali disertai dengan sendawa atau buang angin.

Kembung bisa hilang dalam beberapa saat dan bisa saja terjadi secara berulang. Masalah pencernaan hingga fluktuasi hormon dalam tubuh menjadi penyebab siklus kembung datang kembali.

Faktor Pemicu Perut Kembung

Kembung yang datang dan pergi biasanya terjadi akibat gangguan pencernaan, hormonal, atau keduanya.

Selain itu, kembung juga dapat muncul akibat beberapa faktor berikut ini:

Asites. Ini adalah penumpukan cairan secara bertahap dalam rongga perut akibat penyakit hati, gagal ginjal, atau gagal jantung.

Insufisiensi pankreas. Ini adalah jenis disfungsi pankreas di mana pankreas tidak lagi dapat membuat enzim pencernaan yang cukup untuk menjalankan fungsinya dalam proses pencernaan.

Peradangan lambung (gastritis) atau usus (enteritis). Hal ini biasanya terjadi akibat infeksi bakteri atau akibat konsumsi alkohol berlebihan. Ini juga dapat berkaitan dengan tukak lambung.

Kanker. Beberapa jenis kanker dapat memicu perut kembung sebagai gejalanya. Salah satunya seperti kanker lambung yang kerap tidak terdeteksi sedari awal. 

Pola hidup tidak sehat. Kembung bisa terpicu oleh konsumsi makanan tidak bersih, makan terlalu cepat, sering mengonsumsi junk food atau makanan berlemak, kebiasaan merokok, dan jarang berolahraga.

Gejala Perut Kembung

Pengidap biasanya mengalami dan mengeluhkan beberapa gejala perut kembung seperti berikut:

Perut terasa penuh atau tampak lebih besar dari biasanya.

Mengalami sakit perut atau rasa ketidaknyamanan.

Perut terasa keroncongan atau muncul suara.

Peningkatan frekuensi buang gas atau kentut.

 

Pengobatan Perut Kembung

Penanganan perut sering kembung pada pengidapnya akan bervariasi tergantung dari penyebabnya.

Pada kasus yang ringan, perut kembung sering kali sembuh dengan sendirinya, tindakan berikut dapat membantu mengurangi kembung atau mengatasi penyebabnya: 

1. Perubahan gaya hidup

Dalam banyak kasus, gejala perut kembung dapat pengidapnya cegah atau kurangi dengan melakukan perubahan gaya hidup sederhana.

Berikut adalah cara yang dapat pengidap perut kembung lakukan: 

Hindari mengunyah permen karet. Mengunyah permen karet dapat menyebabkan perut menelan lebih banyak udara. Kondisi ini pada akhirnya dapat menyebabkan kembung.

Batasi asupan minuman berkarbonasi. Minuman jenis ini dapat meningkatkan kadar gas dalam perut. 

Hindari makanan yang menyebabkan gas. Misalnya sayuran seperti kubis, atau kacang-kacangan.

Merubah Pola Makan. Makan secara perlahan dan hindari minum melalui sedotan. Selain itu, pastikan juga untuk membatasi makanan atau minuman yang mengandung gula tinggi. 

Memilih produk susu yang sesuai. Gunakan produk susu bebas laktosa (jika kamu tidak toleran terhadap laktosa).

Konsumsi teh herbal. Termasuk peppermint, chamomile, jahe, kunyit, dan adas dapat membantu pencernaan dalam memproses gas. 

Probiotik juga dapat membantu mengisi kembali bakteri usus yang sehat.

Hal ini berdasarkan satu ulasan yang menemukan bahwa probiotik memiliki efek sedang, dengan persetujuan 70 persen pada efeknya dalam meredakan kembung. 

2. Konsumsi Obat

Bicaralah dengan dokter jika perubahan gaya hidup dan intervensi diet tidak meredakan perut kembung. Jika dokter menemukan penyebab medis perut kembung, dokter akan merekomendasikan perawatan medis. 

Perawatan perut kembung yang melibatkan konsumsi obat mungkin memerlukan obat tertentu. Misalnya seperti antibiotik, antispasmodik, atau antasida, tetapi juga bergantung pada kondisi pengidapnya.

Kamu juga dapat memaksimalkan pengobatan tersebut dengan melakukan konsultasi bersama dokter di Halodoc. Untuk itu, 5 Dokter Ini Bisa Bantu Kamu Mengatasi Gejala Perut Kembung.

Penanganan Perut Kembung Berdasarkan Usia

Pengobatan untuk kondisi perut kembung juga akan bervariasi tergantung pada usia pengidapnya.

Sebagai contoh, perawatan perut kembung pada bayi dapat melibatkan pijatan lembut. dan mandi air hangat untuk membuang gas berlebih. 

Pada anak-anak, orang tua bisa memberikan anak lebih banyak asupan serat dari makanan seperti sayuran dan memberikan anak banyak air agar tetap terhidrasi.

Sementara itu, penanganan perut kembung pada orang dewasa, dapat melibatkan perubahan gaya hidup dan konsumsi obat antasida. 

Komplikasi Perut Kembung

Kembung yang terjadi dalam intensitas ringan memang tidak perlu kamu khawatirkan.

Namun,  kondisi ini bisa saja menjadi pertanda adanya masalah serius dalam tubuh. Apalagi bila perut kembung terjadi dalam kurun waktu yang lama.

Perut kembung bisa jadi pertanda beberapa penyakit berikut:

Penyakit refluks asam lambung atau GERD. 

Kolitis ulseratif yaitu peradangan kronis pada usus besar. 

Irritable bowel syndrome yaitu gangguan jangka panjang pada sistem pencernaan.

Kanker usus besar.

 

Pencegahan Perut Kembung

Lakukan beberapa hal berikut ini jika perut kembung terjadi akibat pola hidup tidak sehat:

Konsumsi makanan cukup serat. Serat dapat membantu membersihkan kotoran yang menumpuk dalam saluran pencernaan. Serat adalah prebiotik yang dapat meningkatkan jumlah bakteri baik dalam usus. Baca lebih lanjut terkait rekomendasinya pada: 6  Makanan Berserat Terbaik untuk Kesehatan. 

Cukup minum air putih. Ini akan mendorong motilitas di sepanjang saluran pencernaan dan menjaga agar makanan yang dicerna tidak terlalu keras dan padat untuk dilewati.

Olahraga secara rutin. Kegiatan ini dapat membantu mencegah retensi air dan membuat usus tetap bergerak. Olahraga juga dapat membantu mencegah kenaikan berat badan yang cepat.

Hindari makanan olahan. Makanan olahan memiliki kandungan rendah serat dan tinggi garam serta lemak. Garam menyebabkan retensi air. Sedangkan lemak dapat memperlambat proses pencernaan.sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: