TNI Targetkan Pengembangan Strategis: 750 Batalyon, 5 Komando Armada dan 33 Radar Udara

Oleh: Bachtiarudin Alam
Minggu, 09 November 2025 | 18:11 WIB
Mabes TNI. (Foto/TNI)
Mabes TNI. (Foto/TNI)

BeritaNasional.com - Kapuspen Mabes TNI, Mayjen (Mar) Freddy Ardianzah menyampaikan perkembangan kekuatan baru dari tiga Matra Angkatan Darat, Laut, dan Udara yang telah masuk dalam rencana pembangunan sebagai postur ideal TNI.

“Pembangunan tersebut disusun secara bertahap, terukur, dan realistis dengan mempertimbangkan dinamika lingkungan strategis, kemampuan anggaran, serta perkembangan teknologi pertahanan,” kata Freddy dikutip Minggu (9/11/2025).

Penjelasan ini sebagai respon atas kebijakan pertahanan negara terkait pembentukan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) yang disusun mulai 2025 sampai 2029. Berikut rinciannya;

-TNI AD fokus pada penguatan pertahanan darat di wilayah perbatasan seperti Papua, Kalimantan, dan Nusa Tenggara Timur, dan menargetkan pembentukan 750 Batalyon Teritorial Pembangunan (BTP) hingga 2029. 

-TNI AL berencana membentuk 5 Komando Armada (Koarmada) dan 15 Komando Daerah Maritim (Kodaeral), serta meningkatkan modernisasi sarana dan prasarana kapal.

-TNI AU menargetkan pembentukan 33 Satuan Radar (Satrad) hingga 2029 serta pengembangan Satuan Antariksa di bawah Kohanudnas untuk memperkuat sistem pertahanan udara nasional.

“Hal tersebut (rencana pembangunan) masih dalam tahap perencanaan yang akan disesuaikan dengan kebutuhan operasional dan kebijakan pertahanan nasional,” jelasnya.

“Seluruh kekuatan TNI tersebut akan tetap berada dalam sistem komando dan kendali Mabes TNI sebagai organisasi induk yang mengkoordinasikan ketiga matra secara terpadu,” tambah Freddy.

Adapun pembentukan satuan-satuan baru tersebut tentu akan berdampak positif terhadap peningkatan efektivitas tugas-tugas Mabes TNI, khususnya di bidang operasi dan kesiapsiagaan. 

“Peningkatan jumlah dan kemampuan satuan akan memperkuat daya tangkal serta memperluas kemampuan proyeksi kekuatan TNI di seluruh wilayah yurisdiksi NKRI,” terangnya.

Maka dari itu, diharapkan rencana pembangunan ini mencerminkan komitmen negara dan TNI untuk terus bertransformasi menuju kekuatan yang modern, adaptif, dan mampu menjawab tantangan masa depan.

 

“Termasuk di domain baru seperti siber dan antariksa, dalam rangka menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa Indonesia,” imbuhnya.

Sebelumnya, Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) telah melaksanakan rapat koordinasi (rakor) untuk membahas rencana pembangunan kekuatan TNI selama periode 2025-2029. 

Pembahasan dimulai dari penambahan satuan, pasukan, dan alat utama sistem persenjataan (alutsista) untuk 3 matra TNI. Sebagaimana keterangan resmi Kemenko Polkam yang dikutip pada Jumat (31/10/2025), 

”Kemenko Polkam memastikan arah pembangunan kekuatan TNI tahun 2025–2029 berjalan terpadu dan sejalan dengan kebijakan pertahanan nasional yang diamanatkan dalam RPJMN,” kata Asdep Koordinasi Kekuatan, Kemampuan, dan Kerja Sama Pertahanan Kemenko Polkam, Brigjen TNI (Mar) Kresno Pratowo.

pemerintah turut mendukung penuh implementasi konsep Optimum Essential Force (OEF). Dengan tujuan untuk mewujudkan kekuatan ideal TNI mulai dari alat peralatan pertahanan dan keamanan (Alpalhankam), pangkalan, dan personel.

Selain itu rakor tersebut dimaksudkan untuk menyelaraskan kebijakan pembangunan postur pertahanan negara dengan memastikan perencanaan antar-matra berjalan terintegrasi serta mengidentifikasi berbagai peluang, kendala, dan kebutuhan. 

“Dalam rapat tersebut dibahas mengenai arah pembangunan kekuatan pertahanan nasional dengan menitikberatkan pada strategi pertahanan pulau-pulau besar dan pulau-pulau strategis,” imbuhnya.sinpo

Editor: Harits Tryan
Komentar: