Pemerintah Buka Peluang Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional di Hari Kebangkitan Nasional

Oleh: Lydia Fransisca
Senin, 10 November 2025 | 15:05 WIB
Menteri Kebudayaan Fadli Zon. (Foto/BPMI)
Menteri Kebudayaan Fadli Zon. (Foto/BPMI)

BeritaNasional.com - Pemerintah membuka peluang untuk memberikan gelar pahlawan nasional pada saat Hari Kebangkitan yang jatuh pada 20 Mei.

Hal itu diungkapkan Menteri Kebudayaan Fadli Zon usai Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada 10 tokoh di Hari Pahlawan pada Senin (10/11/2025) hari ini.

"Mungkin akan dibicarakan kalau bisa ada pemberian gelar pahlawan nasional juga pada Hari Kebangkitan Nasional," kata Fadli Zon di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta..

Fadli Zon menjelaskan, tiap daerah telah mengusulkan sejumlah nama untuk didapuk menjadi pahlawan nasional.

Namun setelah proses yang panjang, terdapat 49 nama yang masuk daftar calon penerima gelar ini pada tahun 2025.

Usai diumumkan Kepala Negara 10 tokoh yang menjadi pahlawan nasional, Fadli Zon membuka peluang agar 39 nama lainnya didiskusikan lebih lanjut untuk mendapatkan gelar tersebut di Hari Kebangkitan Nasional.

"Tentu ada nama-nama yang lain. Nah, ini nanti kita akan menjadikan nama-nama yang lain ini sehingga proses ini juga bisa terus berlanjut," ujar Fadli Zon.

"Dan kita menghargai para tokoh, para pejuang bangsa yang telah berjasa bagi bangsa dan negara," tambah dia menandasi.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan gelar pahlawan nasional periode 2025 kepada 10 tokoh hari ini.

Selain Marsinah, gelar ini juga diberikan kepada Presiden ke-2 Soeharto dan Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid.

 

Penganugerahan dilakukan berdasar Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 116 Tahun 2025 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional.

Berikut merupakan sepuluh tokoh yang diberikan gelar pahlawan nasional periode 2025:

1. Abdurrahman Wahid dari Jawa Timur;

2. Soeharto dari Jawa Tengah;

3. Marsinah dari Jawa Timur;

4. Mochtar Kusumaatmaja dari Jawa Barat;

5. Rahma El Yunusiyyah dari Sumatera Barat;

6. Sarwo Edhie Wibowo dari Jawa Tengah;

7. Sultan Muhammad Salahuddin dari Nusa Tenggara Barat;

8. Syaikhona Muhammad Kholil dari Jawa Timur;

9. Tuan Rondahaim Saragih dari Sumatera Utara;

10. Zainal Abidin Syah dari Maluku Utara.sinpo

Editor: Harits Tryan
Komentar: