Pencarian Korban Longsor di Majenang Terus Dilakukan, 11 Warga Belum Ditemukan

Oleh: Bachtiarudin Alam
Minggu, 16 November 2025 | 17:07 WIB
Tim SAR Gabungan persempit area pencarian korban longsor Cilacap. (Foto/BNPB)
Tim SAR Gabungan persempit area pencarian korban longsor Cilacap. (Foto/BNPB)

BeritaNasional.com - Polresta Cilacap sampai saat ini masih terus membantu proses pencarian korban hilang dari musibah tanah longsor yang melanda Desa Cipendeuy, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Kapolresta Cilacap, Kombes Pol Budi Adhy Buono melaporkan selama proses SAR yang dilakukan hari ini total telah ada sembilan korban ditemukan untuk seluruhnya masih diidentifikasi Tim DVI. 

“Dengan demikian, dari total 20 warga yang dinyatakan hilang pada awal kejadian, kini tersisa 11 korban yang masih dalam pencarian,” ujar Budi dalam keterangan tertulis, Minggu (16/11/2025).

Budi menyampaikan bahwa proses identifikasi oleh Tim DVI masih terus berjalan. Dengan petugas yang selalu disiagakan setiap saat agar ketika ada temuan baru, korban dapat segera diproses.

Sementara untuk proses pencarian bergerak semakin terarah berdasarkan pola temuan dan analisis struktur longsoran hari sebelumnya. Dengan mengerahkan total 155 personel terdiri 125 dari Polresta Cilacap dan 30 personel Brimob dibantu empat anjing pelacak (K9).

“Setiap kali K9 memberikan tanda, tim teknis Polri langsung memasang patok penanda dan melakukan penggalian manual untuk menjaga keselamatan,” ujarnya.

Lalu di posko lapangan, petugas memberikan perawatan cepat bagi warga yang mengalami kelelahan, syok ringan, hipotermia, hingga serangan panik. Termasuk, mengawal warga lanjut usia dan anak-anak yang mengalami stres fisik akibat perubahan lingkungan pengungsian. 

“Di titik-titik pengungsian, pelayanan kesehatan dan pemulihan psikologis dilakukan tanpa henti untuk memastikan warga selamat mendapatkan dukungan yang mereka perlukan,” imbuh dia.

Sedangkan untuk pelayanan kesehatan juga terus diperkuat sepanjang operasi. Petugas medis Polri bekerja di dua titik sekaligus, di RSUD Majenang sebagai pusat rujukan dan pos pelayanan kesehatan lapangan dekat lokasi longsor. 

“Di RSUD Majenang, pemeriksaan lanjutan diberikan kepada korban luka, termasuk penanganan cedera pada ekstremitas, perawatan luka sobek, serta penanganan pernapasan bagi warga yang mengalami inhalasi debu,” terang dia.

Adapun musibah longsor terjadi pada Kamis (13/11/2025) sekitar pukul 19.30 WIB, menimbun sedikitnya 16 rumah warga di dua dusun tersebut. Proses SAR saat ini masih terus berlangsung di tengah tingginya risiko longsor susulan, akibat intensitas hujan yang masih tinggi.sinpo

Editor: Harits Tryan
Komentar: