Gerindra Jelaskan Alasan Prabowo ke China

Oleh: Ahda Bayhaqi
Senin, 01 April 2024 | 17:15 WIB
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat tiba di China. (Foto/Gerindra)
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat tiba di China. (Foto/Gerindra)

Indonesiaglobe.id - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, melakukan kunjungan kerja ke China selama tiga hari. 

Salah satu agenda Prabowo adalah bertemu dengan Presiden Xi Jinping.

Wakil Ketua Umum Gerindra, Habiburokhman, menjelaskan alasan mengapa Prabowo kunjungan ke China. 

Menurutnya, Prabowo memang ingin menjalin hubungan baik dengan China dan negara-negara lain.

"Kan resiprokal komunikasi timbal balik, Pak Prabowo kan memang banyak menjalin komunikasi dengan pemimpin-pemimpin China," ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (1/4/2024).

Habiburokhman memastikan, Prabowo bakal banyak menjalin hubungan baik dengan negara-negara sahabat. 

Apalagi kalau diundang, tentunya akan hadir. Karena ke depan ada agenda besar yang memerlukan kerjasama antar negara.

"Juga tidak menutup kemungkinan Pak Prabowo ke negara-negara lain yang mengundang kan kita orang timur nih, kalau kita diundang tentu sebisa mungkin hadir apalagi kan kita punya banyak agenda-agenda besar ke depan yang memerlukan kerja sama juga dengan negara-negara besar ya," jelas wakil ketua Komisi III DPR RI ini.

Habiburokhman mengatakan, politik luar negeri Indonesia juga tidak memihak kepada salah satu kubu.

Karena itu, Prabowo sebagai presiden terpilih pun sudah membuka hubungan baik dengan pemimpin-pemimpin negara besar. Misalnya dengan Amerika Serikat sudah komunikasi dengan Presiden Joe Biden.

"Pak Prabowo segera memulai tugasnya walaupun belum pelantikan ya kan, mulai lah istilahnya sounding tipis-tipis dulu lah, keluar, arahnya seperti apa nanti kita membina hubungan multilateral dengan amat baik dengan negara-negara," tandas Habiburokhman.

Menurutnya, Prabowo pun siap bertemu dengan pemimpin negara selain Cina apabila diundang. Kecuali hanya Israel karena tidak ada hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Israel.

"Setahu saya Indonesia hanya Israel yang enggak bisa hubungan diplomatik, dengan yang lain kan ada. Jadi selama ada undangan tersebut dari negara-negara di luar Israel tentu sebisa mungkin kita hadir," tandas Habiburokhman.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: