Kuatnya Sinyal PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Oleh: Ahda Bayhaqi
Kamis, 18 April 2024 | 13:00 WIB
Prabowo Subianto. (Foto/Instagram: Prabowo)
Prabowo Subianto. (Foto/Instagram: Prabowo)

BeritaNasional.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memberikan sinyal akan bergabung dengan Koalisi Prabowo-Gibran. 

Tanda-tanda karena kehadiran Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono pada acara silaturahmi Partai Golkar, Senin (15/4/2024).

Mardiono tak menjawab ketika ditanya apakah kehadirannya menjadi tanda akan gabung pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang. 

Ia mengaku hanya hadir memenuhi undangan halalbihalal dari Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.

"Oh iya, halalbihalal kan. Ya (diundang langsung Airlangga)," tuturnya.

"Ya kalau diundang kan harus hadir. Halalbihalal waktunya kita saling memaafkan," imbuh Mardiono.

PPP belum menentukan sikap politiknya usai Pemilu 2024. Apakah bakal bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran atau menjadi oposisi akan ditentukan melalui forum resmi internal.

"Soal sikap politik, akan diputuskan dalam forum resmi," kata Ketua DPP PPP Achmad Baidowi kepada wartawan, Rabu (17/4/2024).

PPP tidak masalah diasumsikan akan bergabung dengan koalisi Prabowo-Gibran usai kehadiran Mardiono di acara Golkar. 

Awiek mengatakan, PPP saat ini fokus menghadapi sengketa perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi.

"Namanya pertemuan politisi ada asumsi-asumsi. Yang jelas, PPP hari ini masih fokus melengkapi bukti-bukti persidangan di Mahkamah Konstitusi," katanya.

Koalisi Prabowo-Gibran tidak masalah apabila PPP bergabung. Namun, PPP diingatkan jangan meminta syarat-syarat rumit.

"Kalau mau gabung, ya silahkan. Sangat bagus. Yang penting jangan bikin syarat-syarat yang rumit. Semua harus dipercayakan kepada Prabowo-Gibran," ujar Ketua DPP PAN Saleh Daulay kepada wartawan, Rabu (17/4/2024).

PAN juga meminta PPP secara deklaratif mengakui kemenangan Prabowo-Gibran apabila ingin bergabung.

"PPP sebaiknya jangan hanya bicara mau bergabung saja. Tetapi, secara deklaratif sebaiknya sudah mengucapkan selamat. Mengakui kemenangan pasangan 02. Kalau mau gabung, tentu harus ada pengakuan seperti itu," kata Saleh.

Sementara Gerindra sebagai pimpinan koalisi tak banyak bicara. Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, semuanya akan jelas setelah putusan MK terkait PHPU Pilpres 2024.

"Nanti kita akan lihat setelah pengumuman MK, teman-teman media bisa lihat sendiri," kata Dasco di DPR, Jakarta, Rabu (17/4/2024).

Pengamat politik Ujang Komarudin pun menilai sudah lama terlihat PPP berniat bergabung dengan koalisi pemenang Pilpres 2024. 

Tandanya ketika isu hak angket ramai di publik, PPP tidak menjadi salah satu pihak yang mendorongnya meski menjadi partai pengusung Ganjar-Mahfud.

"Sejak isu hak angket santer saya sudah katakan PPP akan masuk pemerintahan Prabowo-Gibran tidak akan mendorong hak angket. Nyatanya benar kan tidak dorong hak angket dan sekarang tanda-tandanya indikasinya akan masuk Prabowo-Gibran," ujar Ujang ketika dihubungi, Rabu (17/4/2024).

Menurut Ujang, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto bisa menjadi jembatan agar PPP bergabung dengan koalisi Prabowo. Ia yakin Presiden terpilih Prabowo Subianto akan membalas dengan kunjungan ke PPP.

"Jadi tidak aneh, tidak heran Pak Mardiono bertemu Airlangga. Bisa jadi jembatan masuk koalisi Prabowo-Gibran. Nanti juga PPP akan dikunjungi Prabowo, Prabowo mengajak PPP masuk pemerintahan," ujar Ujang.

PPP bergabung dengan koalisi pemerintahan dinilai menjadi pilihan rasional daripada menjadi oposisi. Karena dengan bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran, PPP bisa mendapatkan jabatan menjadi modal untuk mengembangkan partainya ke depan.

"Kalau masuk pemerintahan kan bisa dapat satu kursi menteri, bisa posisi lain bagi PPP bisa mengembangkan partai ke depan, dibandingkan jadi oposisi bisa dikerjai," jelas Ujang.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: