Starlink dalam Bayang-bayang Predatory Pricing, Pengamat Ingatkan Ini
BeritaNasional.com - Starlink siap menggelar layananya di Indonesia, dan bakal melakukan uji coba di bu Kota Negara (IKN) Nusantara, Mei mendatang.
Namun kehadiran Starlink perlu diperhatikan, karena berpotensi hadirkan persaingan baru dengan operator eksisting.
Dan yang perlu diatur ialah soal harga, karena bisa berpotensi terjadi predatory pricing.
"Perlu terus dipantau dampak terhadap Internet service provider (ISP) dan operator seluler, serta mewaspadai predatory pricing dimana Starlink menjual produk dengan harga serendah mungkin sampai ISP dan Operator seluler berguguran," kata pengamat telekomunikasi, Heru Sutadi, kepada beritanasional.com, Selasa (23/4/2024).
Usai berguguran tidak menutup kemungkinan, Starlink ambil alih industri telekomunikasi Indonesia.
"Setelah berguguran mereka akan kuasai pasar dan lakukan penaikan harga," ucapnya lebih lanjut.
Sepak terjang Starlink di Indonesia pun kian 'menggigit' setelah hanya menyasar sektor business to business (B2B), melalui kerjasama Telkomsat dan Smartfren. Mereka juga akan membidik business to consumer (B2C) usai mengikuti regulasi yang ada dan berlaku di Indonesia.
Sebagai catatan, Indonesia bakal mendapat layanan internet berbasis internet dari Starlink.
Diperkirakan layanan internet satelit milik Elon Musk ini jalani uji coba Mei, dan mulai tersedia di IKN, 17 Agustus 2024 mendatang.
Lalu berdasarkan pantauan di situs Starlink Indonesia, harga yang dibandrol untuk konsumen mereka mematok harga Rp750.000 per bulan.
Lalu juga ada perangkat keras yang direkomendasikan, dengan harga Rp7.800.000.
5 bulan yang lalu
DUNIA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 23 jam yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
POLITIK | 21 jam yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu