Pengamat: Presidential Club Tantangan Prabowo Menyatukan Para Mantan Presiden

Oleh: Ahda Bayhaqi
Minggu, 05 Mei 2024 | 11:46 WIB
Prabowo bakal bentuk Presidential Club (Beritanasional/Elvis) BeritaNasional.com - Presiden
Prabowo bakal bentuk Presidential Club (Beritanasional/Elvis) BeritaNasional.com - Presiden

BeritaNasional.com -  Pengamat politik Ujang Komarudin menilai Presiden Terpilih Prabowo Subianto memiliki tantangan yang berat menyatukan para presiden RI dalam presidential club atau klub presiden.

Ada hubungan di antara mantan presiden RI yang tidak harmonis. 

Misalnya, Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono yang sejak 2004 belum juga rekonsiliasi.

Selain itu, hubungan Megawati dan Presiden Joko Widodo hari-hari ini memburuk lantaran masalah Pilpres 2024.

"Mereka masih disharmonis, masih belum akrab, mereka masih bermusuhan kalau ditempatkan itu menjadi tantangan Prabowo menyatukan mereka-mereka itu," ujar Ujang ketika dihubungi, Minggu (5/5/2024).

Menurut Ujang, supaya presidential club itu berjalan lancar, para mantan presiden yang punya hubungan buruk perlu didamaikan.

"Saat ini seperti air dan minyak, tidak akan bertemu. Disatukan dalam presidential club tidak akan ketemu, perlu rekonsiliasi dulu, damai dulu," ujarnya.

Menurut Ujang, jika klub presiden itu bisa dibentuk, bisa terjadi rekonsiliasi antarpresiden RI. 

Namun, dia melihat peluangnya masih 50 persen, terutama melihat kesediaan Megawati Soekarnoputri.

"Tetapi, itu tidak mudah dan sulit. kelihatannya masih 50:50 presidential club itu karena nanti Megawati tidak mau," jelasnya.

Presiden Terpilih Pilpres 2024 Prabowo Subianto bakal membentuk presidential club yang diisi para mantan Presiden Republik Indonesia (RI) yang masih hidup.

"Presidential club itu istilah saya saja, bukan institusi. Ya, (isinya) semua mantan presiden kita yang masih ada," ujar Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Azhar Simanjuntak, dalam keterangan tertulis, Jumat (3/5/2024).

Menurut Dahnil, presidential club itu dibentuk agar para mantan presiden bisa tetap rutin bertemu dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan.

"Sehingga terjaga silaturahmi kebangsaannya dan menjadi teladan bagi kita semua," tuturnya.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: