Banjir Longsor Kabupaten Luwu: Akses Menuju Latimojong Terputus, Warga Terisolasi

Oleh: Tim Redaksi
Senin, 06 Mei 2024 | 15:30 WIB
Pencarian dan pertolongan korban terdampak banjir dan longsor di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan masih terus dilakukan tim gabungan hingga Minggu (5/5). (Foto/BPBD Kabupaten Luwu)
Pencarian dan pertolongan korban terdampak banjir dan longsor di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan masih terus dilakukan tim gabungan hingga Minggu (5/5). (Foto/BPBD Kabupaten Luwu)

BeritaNasional.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melanjutkan pencarian dan memberikan pertolongan kepada korban banjir serta tanah longsor yang melanda 13 kecamatan di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, pada Minggu (5/5). 

Diketahui, Kecamatan Latimojong mengalami dampak terparah seperti akses menuju lokasi terdampak terputus sehingga warga terisolasi.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyatakan hujan deras yang terus mengguyur Kecamatan Latimojong pada Minggu (5/5) sore memperparah kondisi lokasi bencana.

‘’Keadaan ini menimbulkan titik longsoran baru, jalan menuju Latimojong ambles sepanjang 100 meter, beberapa jembatan penghubung desa juga terputus,’’ tuturnya

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu melaporkan untuk sementara penyaluran logistik kepada warga terdampak di 12 desa di Kecamatan Latimojong dilakukan dengan bantuan helikopter milik TNI Angkatan Udara dan Polda Sulawesi Selatan.

Laporan termutakhir mencatat 12 orang meninggal. Data ini diperbaharui setelah satu anak balita yang dilaporkan hilang ditemukan dalam keadaan meninggal. 

‘’Perincian korban meninggal antara lain delapan orang warga Kecamatan Latimojong dan empat orang warga Desa Poringan, Kecamatan Suli Barat,’’ ungkap Abdul.

Diketahui, banjir dan tanah longsor melanda Kecamatan Luwu, Sulawesi Selatan pada Jumat (3/5) pukul 01.17 WITA. 

Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per Minggu (5/5) pukul 15.00 WIB, sebanyak  3.479 KK terdampak. 

‘’Sebanyak 115 jiwa mengungsi di beberapa lokasi antara lain Masjid Pajang 60 pengungsi, Masjid Malela 30 orang pengungsi, Masjid Cimpu 25 pengungsi, dan sebagian lainnya mengungsi di rumah kerabat,’’ kata Ahmad. 

Sebanyak 211 unit rumah hanyut dan rusak berat, 3.268 rumah terendam. Beberapa pagar perkantoran roboh.

‘’Kebutuhan mendesak saat ini berupa pemenuhan kebutuhan dasar dan permakanan, alat penerangan, serta alat berat untuk membersihkan material longsor,’’ ucap Ahmad.

Dikabarkan, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dijadwalkan bertolak ke Sulawesi Selatan dari Manado pada Senin (6/5) untuk meninjau bencana banjir dan tanah longsor di sebagian besar wilayah di Sulsel.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: