MPR Bakal Temui SBY, Megawati, hingga Amien Rais Bahas Amandemen UUD 1945

Oleh: Mufit
Senin, 20 Mei 2024 | 20:00 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (kiri) bersama Wapres Ke-6 Indonesia Try Sutrisno (dua dari kiri). (BeritaNasional/Elvis Sendouw)
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (kiri) bersama Wapres Ke-6 Indonesia Try Sutrisno (dua dari kiri). (BeritaNasional/Elvis Sendouw)

BeritaNasional.com - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyebutkan pimpinan MPR masih melanjutkan safari kebangsaan seusai menemui Wakil Presiden (Wapres) Ke-6 RI Try Sutrisno di Jalan Purwakarta Nomor 6, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (20/5/2024).

"Ke depan, kami juga bertemu dengan tokoh-tokoh (seperti) Pak Boediono, Bu Mega, Pak SBY, tanggalnya sudah (ditentukan), Pak JK," kata Bamsoet.

Selain mantan presiden dan wakil presiden RI, Bamsoet juga menyampaikan pimpinan MPR menemui mantan Ketua MPR RI sekaligus Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais. 

Meskipun bukan bagian dari mantan pemimpin negara, dia menyebut agenda pertemuan ini spesial dan berbeda dengan pertemuan lainnya.

"Pak Amien Rais, kami punya agenda khusus yang sangat spesial," ucapnya.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini mengaku akan berdiskusi mengenai amandemen Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. 

Dia mengatakan akan bertanya apakah amandemen keempat UUD 1945 yang dipimpin Amies Rais sudah sesuai dengan harapannya atau belum.

"Nah, barangkali akan terjawab kenapa dulu begitu kerasnya dorongan reformasi menyasar UUD 45," ujarnya.

Sebelumnya, pimpinan MPR RI menyatakan bakal mendorong amandemen Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 kepada anggota DPR periode 2024-2029.

Hal tersebut disampaikan Bamsoet kepada wartawan seusai melakukan safari kebangsaan politik kepada Wapres Ke-6 Republik Try Sutrisno di kediaman Try, Jalan Purwakarta, Jakarta Pusat, Senin (20/5/2024).

"Begitu juga kami akan merekomendasikan pada DPR yang akan datang untuk melakukan kajian mendalam melakukan amandemen," ujarnya.

Menurut Bamsoet, usulan amandemen UUD 1945 tersebut datang dari berbagai pihak seperti tokoh agama, tokoh bangsa, ormas, serta para purnawirawan. 

"Berbagai aspirasi yang kami terima, baik dari purnawirawan, elemen bangsa, tokoh agama, organisasi keagamaan, agar kami mengkaji kembali sistem ketatanegaraan. Mengkaji kembali sistem demokrasi, pilihan-pilihan demokrasi," ucap Bamsoet.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: