Ahok Ungkap Ada Oknum yang Tak Ingin Tertibkan Parkir Liar, Ini Respons Dishub

Oleh: Lydia Fransisca
Rabu, 22 Mei 2024 | 13:00 WIB
Ahok dalam sebuah kesempatan (Foto/Inst Basuki BTP)
Ahok dalam sebuah kesempatan (Foto/Inst Basuki BTP)

BeritaNasional.com - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo enggan berkomentar lebih lanjut terkait pernyataan Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang menyebut ada oknum pemerintah daerah (pemda) yang tak mau menertibkan parkir liar.

Syafrin justru menegaskan bahwa pihaknya telah membentuk tim gabungan untuk menertibkan parkir dan juru parkir (jukir) liar di Jakarta.

"Kami tentu sudah membentuk tim gabungan melakukan penertiban secara menyeluruh terhadap keberadaan parkir liar maupun jukir liar," kata Syafrin kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2024).

Ia lantas meminta bantuan kepada masyarakat jika menemukan parkir atau jukir liar untuk melaporkannya kepada Dishub.

"Tentu kami harapkan kerja sama masyarakat. Memang beberapa keluhan, contohnya disampaikan medsos melalui kami, langsung saya minta ditindaklanjuti di lapangan. Jadi ada yang dm, kita langsung tindaklanjuti. Artinya ada ketidaknyamanan masyarakat yang itu harus kita tertibkan," ujar Syafrin.

Sebelumnya, Ahok meceritakan pengalamannya menertibkan parkir liar. Hal itu disampaikan Ahok dalam video yang diunggahnya di kanal Youtube pribadinya (Panggil Saya BTP).

Pada video tersebut, Ahok mengaku kesulitan menertibkan parkir liar di sana. Sebab, terdapat oknum pemerintah daerah (pemda) yang terlibat. Oknum itu, kata Ahok, kerap menolak usulan untuk menertibkan parkir liar.

“Parkir-parkiran seperti di Waduk Melati itu saya usul beberapa kali (untuk ditertibkan), tapi ada oknum di Pemda yang enggak mau. Saya kira ada pembagian uang yang banyak sekali di parkir-parkir liar ini,” kata Ahok, dikutip Selasa (22/5/2024).

Ahok menegaskan, ia pernah secara langsung menemui para juru parkir liar tersebut. Meski para juru parkir liar itu mendapat uang, Ahok mengungkapkan bahwa mereka tak kunjung memiliki penghasilan yang baik.

“Mereka enggak jadi kaya raya kok, tukang terima setorannya yang jadi kaya saya kira. Mereka mah miskin-miskin aja, biasa saja, pas-pasan hidupnya,” ujar Ahok.

Politikus PDIP ini berujar, parkir liar sejatinya bisa diatasi dengan memperbanyak parkir-parkir resmi.

Adapun untuk mengatasi parkir liar ini, Ahok menyebut bahwa Pemprov DKI bisa membangun gedung parkir di atas sungai.

Rencana tersebut sempat ia terapkan untuk menertibkan parkir liar dan pedagang kaki lima yang ada di sekitar pusat perbelanjaan Plaza Indonesia dan Grand Indonesia.

Sayangnya, rencana tersebut gagal terealisasi karena ditolak oleh oknum pemda tersebut.

“Mereka bilang ‘Enggak boleh Pak di atas sungai, pelanggaran’. Saya kira memang kadang ada oknum pejabat di DKI yang sengaja nakut-nakutin dan bilang enggak boleh. Enggak boleh karena takut setorannya hilang kan,” ungkap Ahok.
 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: